Berita Bekasi Nomor Satu

Laskar Kebaikan Fokus Bedah Rumah

FOTO BERSAMA : Politisi PPP Muhamad Said (dua dari kanan), saat foto Bersama dengan anggota laskar kebaikan.ISTIMEWA/RADAR BEKASI
FOTO BERSAMA : Politisi PPP Muhamad Said (dua dari kanan), saat foto Bersama dengan anggota laskar kebaikan.ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Laskar Gerakan Kebaikan (LGK) diinisiasi oleh Politisi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Said menyelesaikan program bedah rumah. Sejak awal 2020 lalu sudah 76 unit rumah diperbaiki.

Tidak hanya di Kota Bekasi, aksinya dilakukan di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Bogor dan Bandung. Biaya perbaikan setiap rumah bervariasi, mulai Rp15 juta hingga Rp30 Juta. Tergantung kondisi kerusakan setiap rumah.

Muhammad Said mengakui, Laskar Gerakan kebaikan bedah rumah ini merupakan inisiatif bersama rekan-rekannya yang bukan saja berasal dari PPP, tapi juga non-partai. Intinya, mereka-mereka yang punya kepedulian terhadap rumah tidak layak huni.

“Jadi, awalnya itu muncul ide program dibuat itu setelah melihat situasi dan kondisi yang ada di lingkungan rumah saya. Jadi, akhirnya sampai merebah tuh informasinya kemana-mana, dan banyak juga wilayah lain meminta untuk dibantu. Dan Alhamdulillah, sekarang ini sudah 76 rumah kita bangun dan perbaiki sampai selesai,” kata mantan Anggota DPRD Kota Bekasi partai berlambang Ka’bah, Rabu (4/8).

“Dan terakhir ini yang sudah hampir selesai 8 rumah, kita bangun atau renovasi dari awal bulan Juni kemarin, 3 rumah hampir roboh di Perum 1, dua rumah tak layak huni di gang Banteng, dan tiga lagi rumah kebakaran di RW 10 Kranji yang deket kelurahan. Itu sudah selesai semua, paling tinggal yang rumah terbakar sisa 5 persen lagi buat di keramik. Dan biasanya itu tiap program bedah rumah paling lama satu bulan,” jelasnya.

Selain itu, anggotanya juga melakukan iuran  sebesar Rp 10 ribu setiap bulan untuk mendukung programnya tersebut,”Untuk jumlah anggota Laskar yang tiap bulan itu rutin iuran atau beramal jariyah, totalnya dua ribu orang. Dan kita juga gak patok harus Rp 10 ribu, kalau mau kasih lebih ya nggak apa-apa kan itu amal jariyah jadi terserah mereka. Intinya, untuk tetap konsisten dibuat rutinitas sebulannya Rp 10rb. Mereka ini semua mayoritas warga Kota Bekasi, tapi banyak juga yang dari luar tapi itu sifatnya sebagai donatur ada yang kasih Rp200 dan seterusnya,” terangnya.

Cemong menegaskan, pihaknya tidak pernah mematok besaran biaya satu rumah yang dibedahnya, melainkan berapapun biayanya yang pasti rumah tersebut harus sampai selesai, dan bisa ditempati pemiliknya.” Tapi itu biasanya rata-rata, antara 15-30 juta per rumah. Dan InsyaAllah, kami akan terus lakukan program ini demi membantu warga masyarakat di tengah Pandemi Covid-19,” tegasnya. (mhf)

 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin