Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Aksi Heroik Wanggah Sari Menggagalkan Percobaan Begal

RADARBEKASI.ID – Pedagang mainan keliling, Wanggah Sari (36), mendadak terkenal usai berhasil menggagalkan aksi
begal di Jalan Raya Sukawangi, Kampung Balong Poncol, Desa Sukabudi, Kecamatan
Sukawangi.

LAPORAN
KARSIM PRATAMA
SUKAWANGI

Aksi heroik warga Kampung Balong Asem, Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi ini, mendadak menjadi pusat perhatian, setelah videonya usai menggagalkan aksi begal viral di Media Sosial (Medsos). Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Sukawangi, Kampung Balong Poncol, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukawangi, Jumat (6/8) pukul 06:00 pagi.

Pria yang akrab disapa Emon ini sehari-hari berjualan mainan keliling menggunakan sepeda. Dirinya mulai berdagang pukul 06:00 pagi, sampai pukul 17.00 sore. Keuntungan yang didapatkan dalam berjualan bervariasi, mulai dari Rp 30 sampai Rp 100 ribu. Setiap hari berjualan di sekitar kecamatan Sukawangi.

Pagi itu, Emon memulai aktivitasnya berjualan mainan menggunakan sepeda kesayangannya. Ketika melintasi jalan Jalan Raya Sukawangi, Kampung Balong Poncol, Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi, dia dikejutkan dengan suara teriakan ‘maling’ dari warga.

Mendengar itu, dia menghentikan sepedanya sembari mencari sumber suara. Ketika menoleh ke belakang, ternyata ada seorang ibu yang mau dibegal. Saat melihat begal tersebut melaju ke arah nya, seketika dia langsung menjatuhkan sepedanya ke tengah jalan, sehingga ditabrak pelaku yang diketahui remaja asal kecamatan Sukatani bernama Syarif Hidayattullah (19) dan Nur Sayid (19).

“Saya berangkat jualan jam 6 pagi, kemudian sampai di lokasi ada orang minta tolong, katanya ada begal-begal. Saya yang sedang mengutik sepeda, respect saya nabrakin ke begal itu,” ungkap pria kelahiran 1985 ini.

Usai menabrak sepeda miliknya, kata Emon kedua begal terjatuh dari motor. Kemudian, satu pelaku kabur ke sawah, dan pelaku lainnya terjatuh di lokasi. “Setelah menabrak sepeda saya, kedua pelaku terjatuh. Kemudian satu pelaku lagi lari ke sawah, dan yang satunya jatuh di lokasi,” ucap ayah satu anak ini sembari mengaku, akibat dari aksinya sepeda miliknya rusak parah.

Karena aksi heroic Wanggah Sari, dirinya mendapatkan sejumlah bantuan dari warga dan beberapa instansi. Seperti sepeda baru, dan uang tunai. Menurut Emon, dirinya akan kembali berjualan usai kejadian ini, karena sudah mendapat bantuan sepeda baru. “Saya tetap berjualan,” katanya.

Sementara itu, korban percobaan Begal Nursilah Wati mengaku, saat itu dia sedang berkendara seorang diri dan dipepet oleh dua orang pelaku.”Pulang dari pasar bancong, terus di tikungan balong poncol, pelaku mepet dan menginjak step belakang. Kan saya oleng, lalu ngerem dan jatuh,” ucap Nursilah Wati kepada Radar Bekasi.

Menurutnya, pelaku sudah mengikuti dirinya dari sebelum lokasi kejadian. Hal itu terlihat dari spion motornya. Saat dirinya dipepet, pelaku meminta dirinya turun dari kendaraan, sambil memberi tahu senjata tajam berupa celurit yang disimpan di dalam kaos. Mengetahui dua remaja itu membawa senjata tajam, dirinya berteriak maling, dan meminta tolong warga sekitar.

Mendengar teriak tersebut, warga sekitar kejadian keluar rumah. Akhirnya membuat kedua pelaku panik, dan memutuskan pergi meninggalkan korban. Sampai akhirnya tidak jauh dari lokasi
itu, kedua pelaku terjatuh karena menabrak sepeda pedagang mainan.

“Saya teriak tolong-tolong sambil megang celuritnya, lalu dia berontak. Kemudian kabur sambil bawa kunci motor saya. Pelaku dua orang masih muda-muda, yang belakang pegang celurit,” tuturnya.

“Pelaku sepertinya ngikutin kalau saya lihat dari spion motor. Saya memang biasa belanja habis salat subuh buat jualan lauk,” sambungnya.

Saksi mata, warga sekitar, Irwan Jun mengungkapkan, pelaku melakukan aksinya di dekat futsal di lokasi kejadian. Warga mengetahui kejadian tersebut setelah ada teriakan minta
tolong. Setelah warga keluar, kedua pelaku kabur.

“Pelaku berhasil ditangkap karena menabrak sepeda tukang mainan. Pelaku dua orang membawa senjata tajam. Pelaku sempat dikeroyok massa. Disini memang sering terjadi aksi begal,” ungkapnya.

Pelaku begal, Syarif Hidayattullah (19) mengungkapkan, sudah tiga kali melakukan aksinya. Namun untuk sebelumnya hanya mengambil handpone saja. Dia mengaku, setiap melakukan aksinya membawa senjata tajam berupa celurit. Dirinya beralasan, celurit tersebut hanya untuk menakut-nakuti saja.

“Buat nakut-nakutin saja. Hasilnya buat senang-senang. Saya sudah tiga kali. Hasil pencurian handphone saya jual ke Media Sosial (Medsos), dengan harga Rp 900 ribu,” katanya saat ungkap kasus di Polsek Tambelang.

Kapolsek Tambelang AKP Miken Fendriyanti menjelaskan, kedua pelaku sudah ditahan di Polsek Tambelang. Pelaku ada dua orang berasal dari Sukatani, mereka sudah melakukan aksinya sebanyak tiga kali di wilayah Cikarang. Dan baru sekarang tertangkap.

Menurutnya, pelaku saat melakukan aksinya menggunakan senjata tajam berupa celurit. “Pelaku sudah kami tahan, ada dua orang. Pelaku menggunakan senjata tajam berupa celurit. Mereka sudah melakukan aksinya sebanyak tiga kali,” ucapnya.

Barang bukti yang berhasil diamankan, satu buah celurit, dua buah handphone, sweater, dan dua sepeda motor. Kedua kendaraan milik korban dan pelaku. “Pelaku berasal dari Sukatani. Pasal 365 tentang pencurian dan kekerasan dengan hukuman penjara sembilan tahun,” ungkapnya. (*)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin