RADARBEKASI.ID, CIKARANG UTARA – Adanya dugaan kasus pencurian yang dilaporkan ke Polisi oleh Human Research Development (HRD) PT Bekasi Power, Sandra Wijaya, terhadap salah satu karyawati bernama Nusrat Cehan Begum (34), dinilai sebagai pencemaran nama baik.
Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum terlapor, Azis Siswanto. Dirinya menilai, laporan itu tidak sesuai dengan fakta. Menurut dia, dalam kasus tersebut, kliennya bukan mencuri uang perusahaan melainkan meminjam uang sebesar Rp120 juta melalui rekan kerjanya Staf General Affair, Kelvin, di departemen HRD PT Bekasi Power.
“Klien kami tidak mencuri uang perusahaan tersebut. Ia (Nusrat Cehan Begum) meminjam uang tersebut, yang sebelumnya telah disampaikan kepada rekan kerjanya bernama Kelvin,” tutur Azis kepada Radar Bekasi, Senin (9/8).
Pelaporan itu, berawal saat beberapa pekan lalu, kliennya meminjam uang perusahaan atas persetujuan dari salah satu rekan kerjanya.
“Waktu itu, sebelum Hari Raya Idul Adha, memang klien saya ini meminjam uang, dan waktu itu tidak ada saksi. Tapi klien kami ini menelepon rekan kerjanya, Kelvin, untuk meminjam uang tersebut, dan dijawab iya, tidak apa-apa asal dikembalikan,” ujarnya.
Jadi menurut Azis, apa yang disangkakan kepada kliennya itu tidak bisa ditarik ke ranah hukum pidana lantaran urusannya hutang piutang.
Saat mendampingi kliennya memenuhi panggilan Polsek Cikarang Utara, Azis menegaskan, pihaknya juga akan melakukam pelaporan, terkait keterangan palsu yang membuat nama kliennya tercemar, dan pekerjaanya terganggu.
“Saat ini, klien kami dikeluarkan dari perusahaan itu. Dan tidak ada kesempatan klien kami memberi penjelasan, sebab langsung diberhentikan tanpa mediasi apa pun terlebih dulu,” sesal Azis.
Sayangnya, pihak pelapor, belum bisa dikonfirmasi terkait laporan ke Polsek Cikarang Utara terseut. Beberapa kali dihubungi, namun tak kunjung diangkat. (pra)
