Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Berniat Kembalikan Uang, Sekeluarga Dianiaya

Illustrasi Kekerasan

MEDANSATRIA – Nasib naas dialami salah satu keluarga Jalan Mawar Indah, Blok CH 16, RT 008/019, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. Mereka sekeluarga dianiaya oleh sekelompok orang. Akibatnya, keluarga yang terdiri dari lima orang ini menjadi sasaran pelaku, satu diantaranya mengalami luka sayatan senjata tajam, anggota keluarga lainnya mendapat pukulan dengan sebilah kayu, termasuk dua wanita di dalam rumah terkena sengatan listrik dari Stun Gun atau alat kejut listrik yang digunakan pelaku.

Peristiwa yang menimpa satu keluarga ini bermula dari rencana pelaku berinisial AJ, teman dekat Tomi, yakni anak sulung keluarga yang menjadi korban penganiayaan berniat untuk mengembalikan uang. Bukan uang yang diterima, keluarga ini justru dianiaya oleh AJ bersama dengan lima rekannya yang lain di dalam rumah. Ke lima pelaku terjebak saat hendak meninggalkan komplek perumahan korban, diamankan oleh warga dan Security, keenamnya kini diamankan di Polsek Medan Satria, Kota Bekasi.

Tomi dan AJ diketahui sudah saling kenal sejak dibangku kuliah, hingga pada satu ketika AJ menawarkan Tomi untuk berinvestasi di bidang jual beli tanah Rp970 juta sebagai modal. Investasi ratusan juta ini dijanjikan kembali dalam kurun waktu sekira enam bulan. Sayang, pada saat jatuh tempo, AJ nyatanya tidak bisa mengembalikan uang tersebut.

Sepekan sebelum kejadian, AJ datang ke rumah Tomi, berjanji akan mengembalikan uang satu pekan setelahnya. Kedatangan AJ tidak hanya itu, ia disebut mengawasi keberadaan kamera pengintai atau CCTV di rumah korban, bahkan sampai menanyakan hal itu kepada Tomi.

“Jadi seperti melihat kondisi rumah gimana, CCTV ada berapa, terus recordernya ada dimana, dan sebagainya. Terus kata anak saya dikasih tau CCTVnya ada dimana, terus recorder ada di kamar,” kata ayah Tomi, Dodi Sutriadi saat dijumpai di rumahnya, Minggu (12/9).

Tomi dan keluarganya tidak menaruh curiga, hingga sepekan kemudian AJ datang seorang diri ke rumah korban membawa tas yang ia sebut berisi uang tunai untuk dikembalikan kepada Tomi. Ternyata, kedatangan AJ pada malam hari itu sudah direncanakan, lima rekannya yang lain menunggu tidak jauh dari rumah korban.

Tidak lama berselang dari kedatangan AJ, lima temannya yang lain datang untuk menjadi saksi pengembalian uang tunai tersebut, sementara saksi dari pihak Tomi adalah adik dan istrinya. Lima orang yang datang menyusul AJ ternyata tidak dengan tangan kosong, mereka datang lengkap dengan senjata tajam, setrum kejut, tali, lakban, borgol, hingga senjata tajam jenis golok.

Dodi dan istrinya berada di dalam kamar, sementara anak-anak dan satu menantunya bersama dengan para pelaku berada di ruang tamu. Seketika keributan terjadi, bermula saat AJ menyemprotkan cairan cabai ke wajah para korban.

“Edo (anak nomor dua) ini sempat dipukul kayu, dia lari ke kamar saya, masuk saat saya buka pintu karena saya kaget kan dengar ribut-ribut,” tambahnya.

Saat itu penganiayaan dimulai, para pelaku menganiaya korban dengan peralatan yang sudah dipersiapkan, diantaranya golok, sebilah kayu, serta alat kejut listrik yang dibawa oleh korban.

Akibatnya, Tomi menderita luka sayatan di bagian tangannya lantaran menepis tusukan senjata tajam yang diarahkan ke bagian perut.

Dua wanita di dalam rumah tersebut tidak luput dari kekejaman para pelaku, istri Dodi dan menantunya menjadi sasaran alat kejut listrik milik para pelaku.

“Istri anak saya kan lagi hamil tuh, jadi dia sempat disetrum, dibekap, terus dibenamin di sofa. Karena mantu saya lagi hamil, dia nggak berani melawan, karena dia jagain kandungannya, melindungi perut,” tukasnya.

Keributan di dalam rumah berlangsung sekira 10 menit, hingga para pelaku memilih untuk pergi meninggalkan rumah korban. Dodi meneriaki para pelaku sesaat para pelaku meninggalkan rumah korban, kemudian diamankan oleh warga setempat.

Pelaku terjebak di area komplek rumah korban lantaran akses pintu masuk ditutup oleh petugas keamanan komplek, hingga para pelaku diamankan, diserahkan kepada pihak kepolisian. Dodi menerangkan keluarganya saat ini sudah dalam keadaan membaik, luka sayatan senjata tajam yang dialami oleh anaknya telah dioperasi, mendapat 12 jahitan.

Terpisah, Kapolsek Medansatria Agus Rohmat membenarkan peristiwa yang terjadi di wilayahnya. Saat ini keenam korban telah diamankan, serta dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Saat diamankan oleh petugas Polsek Medan Satria, ditemukan airsoft gun dan senpi rakitan yang dibawa oleh dua orang pelaku, dan beberapa beberapa alat bukti lainnya yang disimpan di dalam mobil,” ungkapnya.

Para pelaku diduga telah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan secara bersama-sama dimuka umum, serta membawa senjata api rakitan, senjata tajam, dan airsoft gun tanpa izin. Puluhan barang bukti diamankan dari tangan para pelaku.”Pelaku dan barang bukti diamankan di Polsek Medan Satria guna penyelidikan,” tukasnya. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin