Berita Bekasi Nomor Satu

SMK Gelar AN Serentak

GLADI BERSIH AN: Sejumlah siswa SMKN 1 Cikarang Selatan saat mengikuti gladi bersih AN, belum lama ini. ISTIMEWA
GLADI BERSIH AN: Sejumlah siswa SMKN 1 Cikarang Selatan saat mengikuti gladi bersih AN, belum lama ini. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satuan pendidikan jenjang SMK di Kabupaten Bekasi siap menyelenggarakan AN secara serentak pada 20-21 September 2021. Keputusan ini berdasarkan hasil kesepakatan bersama dalam rapat kepala sekolah.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Bekasi Nopriandi mengatakan, para kepala sekolah telah melakukan rapat membahas AN berbasis komputer.

“Setelah rapat, kami memutuskan untuk menggelar AN secara serentak agar semua koordinasi bisa berjalan dengan baik,” ujar Nopriandi kepada Radar Bekasi, Kamis (16/9).

AN adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Dikutip dari situs https://anbk.kemdikbud.go.id/, terdapat 187 SMK terdiri dari 15 sekolah negeri dan 172 sekolah swasta di Kabupaten Bekasi akan menyelenggarakan AN.

Hingga kini, setelah simulasi dan gladi bersih satuan pendidikan terus mematangkan sarana dan prasarana untuk menghadapi AN. Seperti memastikan kesiapan jaringan dan perangkat komputer yang akan digunakan oleh siswa.

“Belajar dari simulasi dan gladi resik, perangkat yang digunakan harus benar-benar prima,” ucapnya.

Untuk menghindari kendala jaringan, beberapa sekolah memilih untuk melakukan dengan sistem semi daring. Sehingga jawaban akan terlebih dahulu disimpan ke server lokal.

“Sistemnya semi online itu dikerjakan terus jawabannya gak langsung dikirim ke pusat. Tapi disimpan dahulu melalui server lokal, baru dionlinekan dan dikirim ke pusat,” ucapnya .

Terkait kesiapan siswa dan guru dalam pelaksanaan AN, sekolah telah memberikan panduan untuk mengisi beberapa soal survei. Dengan beberapa jenis asesmen, seperti latihan 10 menit, literasi membaca 90 menit, dan survei karakter 30 menit.

“Kalo untuk guru itu cuma ada survei lingkungan belajar. Jadi berbeda dengan siswa, kami sudah berikan panduan-panduan untuk mengisi beberapa survei tersebut,” ucapnya.

AN diikuti oleh siswa kelas 11 yang dipilih secara acak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Namun bagi SMK Pusat Keunggulan juga diikuti oleh siswa kelas 10.

“Ada tiga sekolah yang siswa kelas 10 nya juga ikut dilibatkan karena menjadi SMK Pusat Keunggulan. Pengajuan siswanya sudah kita lakukan, dan pada Agustus kemarin nama-nama siswanya sudah ada,” ujarnya.

Jumlah siswa yang akan mengikuti AN di setiap sekolah sebanyak 45 orang dan 5 orang cadangan. Satuan pendidikan mesti menyiapkan sebanyak tiga ruangan.

“Satu ruangan maksimal diisi 20 siswa. Dalam satu ruangan harus ada satu proktor. Jadi dibutuhkan tiga proktor, satu teknisi dan satu pengawas,” tuturnya.

Untuk pengawasannya, dilakukan secara silang dengan sekolah lain. Data pengawas sudah diserahkan kepada Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah untuk ditandatangani.

“Kenapa kita memilih serentak? agar tuker silang pengawas tidak ribet juga menentukan jadwal. Jadi biar sekalian aja dan gampang laporannya,” pungkasnya.

Sementara, Kepala KCD Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono mengimbau agar satuan pendidikan melakukan persiapan AN secara maksimal. Mulai dari persiapan pengamanan, melakukan cek ulang server, dan memastikan siswa mengetahui jadwal.

Pihaknya juga sudah bersurat ke PLN agar tidak ada pemadaman bergilir selama pelaksanaan AN. Menurutnya, setelah AN siswa akan tetap mengikuti proses pembelajaran secara normal hingga semester ganjil berakhir pada Desember 2021. Dikatakan, sekolah tidak menerima hasil AN berupa rapor.

“Tidak ada rapor, yang ada surat analisis yang akan diberikan sekolah untuk pemetaan dan perbaikan kurikulum serta sarana dan prasarananya,” pungkasnya. (dew/oke)

Catatan:

Redaksi mengubah isi berita ini karena terdapat sedikit kekeliruan. 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin