Pandemi atau endemi? Saya ingin kita semua segera keluar dari situasi pandemi Covid-19.
Syukur-syukur virus ini segera lenyap dari muka bumi.
Tapi tampaknya kita harus realistis. Realistis untuk hidup berdampingan dengan virus dari “keluarga” Corona itu.
Para pakar epidemiologi memprediksi, makhluk Tuhan satu ini, belum akan segera musnah. Setidaknya paling cepat hingga tahun 2022 mendatang.
Prediksi ini bukan tanpa alasan. Satu di antaranya, lantaran virus ini akan semakin melemah. Setidaknya, pelemahan itu terjadi dengan terciptanya herd immunity (kekebalan kawanan).
Itu pun dengan catatan tebal. Program vaksinasi harus mencapai 85 atau 90 persen populasi penduduk setempat. Diikuti taat prokes ketat. Serta aparaturnya tidak abai 3T (tracing, testing dan treatment).
Kami mendukung program vaksinasi. Sejauh Covid-19 ini belum ada obatnya. Vaksinasi dalam hal ini, sebagai bagian dari menjaga tujuan syariah (maqashidu as-syariah). Dimana tujuan syariah adalah mewujudkan kemashlahatan dunia dan akhirat.
Dari lima tujuan syariah/beragama itu, satu di antaranya adalah menjaga jiwa (hifdzun an-nafs). Nah, vaksinasi masuk dalam rangka menjaga/melindungi keselamatan jiwa/raga. Sedangkan empat maqashidu as-syariah lainnya adalah menjaga agama, akal, harta dan keturunan.
Karena itu, DPD PKS Kota Bekasi tidak ingin tertinggal untuk berkontibusi dalam menjaga/melindungi jiwa raga para warga masyarakat Kota Bekasi. Program vaksinasi dengan 1000 peserta tahap 1 sudah kami gelar pada Ahad 19 September 2021. Atau dua pekan yang lalu. Dan akan terus bergulir tahap berikutnya.
Ini adalah bagian dari upaya sungguh-sungguh kami menjaga keselamatan jiwa raga penduduk negeri. Warga sehat, Bekasi kuat. Salam sehat. (*)
