Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Waspada Omicron, Bekasi Siagakan RS

ILUSTRASI : Sejumlah warga rela mengantri berdesakan saat operasi pasar murah di tengah kekhawatiran penularan varian Omicron di Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi, Selasa (11/1).Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan hingga saat ini kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Barat sudah 14 orang 10 diantaranya sedang di rawat di wisma atlet. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Kementrian Kesehatan mengakui transmisi virus varian Omicron akan jauh lebih tinggi dari varian Delta pada gelombang kedua pertengahan tahun lalu, strategi layanan berbeda akan diterapkan oleh pemerintah. Di Jawa Barat, sejauh ini ada belasan kasus positif Omicron, sebagian besar terdeteksi di bandara, satu kasus positif pelaku perjalanan internasional telah dapat dipastikan, sempat menjalani perawatan di Wisma Atlet, Jakarta.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada kunjungannya di Kota Bekasi menyampaikan total kasus varian Omicron saat ini 14 kasus, 10 kasus saat ini menjalani isolasi di Wisma Atlet. Sementara diketahui, empat kasus lainnya berada di Kabupaten Bandung, sedang dilacak.

Dalam kondisi ini, Emil menyebut penyebaran Omicron di Jawa Barat masih terkendali lantaran terdeteksi di bandara.”Jadi mayoritas Omicron yang KTP Jawa Barat sedang karantina di fasilitas pemerintah di Jakarta. Ada 14, 10 orang yang karantina (di Jakarta),” ungkapnya, Selasa (11/1).

Sampai 9 Januari kemarin, tercatat 12 kasus di Kota Bekasi, dua diantaranya bergejala, menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS). Evaluasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi memberikan catatan perkembangan kasus menunjukkan peningkatan.

Kemenkes memperkirakan transmisi lebih tinggi, namun jumlah pasien yang dirawat di RS lebih sedikit. Situasi ini membuat pemerintah akan memberlakukan strategi berbeda dari penanganan gelombang kedua, dari 414 kasus hanya dua orang yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan dengan tabung oksigen.

Mengantisipasi penyebaran Omicron, Kadinkes Kota Bekasi dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi diminta untuk melakukan evaluasi, termasuk memastikan kesiapan RS berikut ketersediaan obat dan pusat isolasi terpadu di RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga agar tidak gagap. Setelah melalui serangan gelombang kedua, Kota Bekasi diperiksa lebih mudah mempersiapkan penanganan potensi gelombang selanjutnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan hasil pertemuan daring, daerah diminta untuk mengantisipasi dan mewaspadai ancaman gelombang ketiga. Diantaranya penguatan Protokol Kesehatan (Prokes), hingga peningkatan peran serta masyarakat.

“Kemudian komunikasi resiko melibatkan komunitas, meningkatkan pengawasan dalam testing, tracing dan treatment ini harus lebih ditingkatkan,” paparnya.

Positivity rate Kota Bekasi saat ini disampaikan 0,008. Kasus positif pelaku perjalanan luar negeri pertama kali ditemukan beberapa waktu lalu usai muncul varian Omicron, mendapatkan perawatan di Wisma Atlet.

Hasil tracing keluarga menunjukkan hasil negatif. Setelahnya, dipastikan bahwa yang bersangkutan terpapar varian Delta, bukan Omicron. Vaksinasi sebagai salah satu strategi mencegah fatalitas, capaian vaksin saat ini mencapai lebih dari 1,7 juta orang atau 84,92 persen, Lansia 57,94 persen, dan anak usia 6-11 tahun 64,59 persen.

Terdapat perbedaan penanganan pada varian Omicron, cepatnya penyebaran Omicron harus menjadi perhatian semua pihak.”Maka salah satu penanganan Omicron ini tidak bisa disamakan dengan yang sudah sudah, dimana varian ini meski gejala ringan harus diisolasi terpusat,” ungkapnya.

Testing dipastikan masih berlangsung di Puskesmas. Kota Bekasi masih memiliki 62.448 pcs stok PCR tes, dan 90.262 pcs rapid antigen. Persediaan alat testing didistribusikan di Fasyankes milik pemerintah dan Labkesda. (Sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin