Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

45 Siswa Positif, PTM 50 Persen

TETAP TATAP MUKA : Sejumlah pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Senin (31/1). Meskipun angka penyebaran covid-19 meningkat, kegiatan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bekasi tetap berjalan.ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kabupaten Bekasi pada bulan Februari 2022 ini harus ditunda, setelah puluhan siswa dari berbagai sekolah terpapar Covid-19. Kendati demikian PTM 50 persen terus berjalan, dengan catatan sekolah yang terpapar harus menghentikan pembelajaran sementara selama lima hari.

“Rencana PTM 100 persen di bulan Februari, akan kita tunda dulu, mungkin nanti diawal bulan Maret, sambil menunggu perkembangan Covid-19,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda kepada Radar Bekasi, Rabu (2/2/2022).

Dia mengaku, beberapa guru dan siswa dari sejumlah sekolah positif Covid-19. Menurutnya, sesuai prosedur lima hari di tutup dulu sambil melakukan PCR. “Tetap, kalau ada yang terpapar akan kita hentikan sekolahnya selama lima hari dan semua akan di PCR,” ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengaku jika ada siswa dan guru positif covid, langsung melakukan tracing kontak dan testing secara masif, agar potensi penularan di sekolah bisa di minimalisir.

“Aturan SKB empat menteri itu di mungkinkan tetap melakukan PTM kalau Level 1 dan 2, kita sampai hari ini belum melakukan penutupan sekolah. Kalau ada potensi peningkatan kasus yang masif di sekolah, kita bisa evaluasi, PTM sementara kita hentikan dulu,” tuturnya.

Kata Alamsyah, siswa yang positif Covid-19 itu kebanyakan terpapar di luar sekolah. Contohnya, saat jalan-jalan dengan orang tua maupun yang lainnya. Bukan pada saat melakukan pembelajaran di sekolah. Dari awal PTM di mulai, sudah ada puluhan siswa yang positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi.

“Ada sekitar 45 orang pelajar yang terpapar, tersebar di seluruh wilayah, walaupun tidak merata. Seperti di Kecamatan Setu, Cibitung, Babelan, dan Tambun Selatan. Siswa ini kebanyakannya terpapar di luar sekolah, jadi pada saat mereka melakukan kegiatan atau aktivitas diluar,” jelasnya.

Untuk diketahui, dua siswa SMA Negeri 6 Tambun Selatan terpapar Covid-19, akibatnya proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tersebut dihentikan sementara selama 14 kedepan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 6 Tambun Selatan, Dede Ismail mengatakan, dua siswa yang terpapar Covid-19 berhasil diketahui setelah adanya laporan dari orang tua ke pihak sekolah. Diduga, dua siswa yang terpapar itu dari klaster keluarga.

“Jadi awalnya orang tua melaporkan ke pihak sekolah, bahwa suami dan anaknya terpapar. Sehingga hasil laporan orang tua itulah kami segera mengambil satu tindakan,” ujarnya.

Sejauh ini kata dia, seluruh siswa dan guru sudah melakukan Swab PCR. Hanya saja, untuk hasilnya belum diketahui, karena harus menunggu beberapa hari kedepan. Sesuai dengan keputusan SK empat menteri pembelajaran harus online kembali selama dua Minggu kedepan. Rencananya, pihak sekolah akan membuat surat edaran untuk para siswa.

“Selama dua Minggu kedepan seluruh siswa kita buatkan surat edaran, pertama terkait proses belajar daring kembali, kemudian menitipkan betul-betul ke orang tua agar putra-putrinya lebih ketat, lebih disiplin, dalam menjaga Prokes 5M,” jelasnya. (pra)

 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin