Berita Bekasi Nomor Satu

Kesadaran Masyarakat BAB Sembarangan masih Rendah

KELUAR JAMBAN: Warga keluar dari salah satu jamban yang berada di pinggir Sungai Kalimalang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kebiasaan buang air besar (bab) sembarangan bagi sejumlah masyarakat Kabupaten Bekasi, sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Meskipun pembangunan water closet (wc) atau toilet, setiap tahun dilakukan.

Menurut Forum Masyarakat Kabupaten Sehat, Indira, dari informasi yang diketahui, masyarakat yang tidak sembarangan melakukan bab, hanya 28 persen. Data itu diperoleh dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2019.

“Jadi hal ini, harus menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah (Pemda), dan konsen menciptakan kota sehat bebas Open Defecation Free (ODF) 100 persen. Perlu penataan ulang, karena kan selama ini sudah dilakukan berbagai upaya, baik oleh pemerintah atau juga Baznas, sebab ini menjadi kebiasaan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriadi menuturkan, pada 2021 lalu, tidak bisa tercapai untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam menghindari buang air besar sembarangan, dengan membangunkan WC di rumah.

“Memang target untuk memenuhi ODF 100 persen, tidak bisa tercapai, dan menjadi PR kami. Semoga kedepannya, baik dinas terkait, pengelola kawasan industri diharapkan ikut serta mendukung program pengentasan ODF. Wilayahnya sudah ada, terutama di wilayah perkotaan dan desa, yang memang masih ada sepanjang kali, secara estetika dan kesehatan, lebih baik lagi,” bebernya.

Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Nur Khaidir menuturkan, sudah tiga tahun ini pihaknya menjalankan program Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALDS).

“Kegiatan ini terus berjalan di 2022, dalam rangka menunjang pengentasan kawasan kumuh, dan kotaku. Jadi di tahun ini kita ada kegiatan masing-masing rumah ada WC,” terangnya.

Disampaikan Nur, dari data terakhir, ada sekitar 10.000 WC bagi masyarakat yang harus dibangun. Hanya saja, pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap.

“Rencananya, pada tahun 2022, ada 1.434 WC yang dibangun, dan pembangunan tersebut dirasa belum mampu untuk mencukupi keseluruhan. Tentu saja, kami akan terus berupaya untuk memenuhi ODF 100 persen, sehingga masyarakat bisa menjalankan pola hidup sehat, dengan tidak buang air besar sembarangan,”harap Nur. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin