Berita Bekasi Nomor Satu

Tambah Wawasan Keagamaan

MENGAJI: Sejumlah anak-anak warga RT 006/024 Kelurahan Kaliabang Tengah, Bekasi Utara ketika mengaji Iqro dan Alquran dalam program Sanlat Ramadan musala AL Falah, Senin (11/4). SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pendidikan keagamaan selama bulan ramadan tidak hanya dilakukan di lembaga pendidikan saja, warga di RT 006/024 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara juga menginisiasi pendidikan keagamaan bagi anak-anak di lingkungannya.

Setelah melaksanakan ibadah salat asar, puluhan anak-anak berbagai usia mendatangi Musala Al Falah, kegiatan ini rutin dilaksanakan dua jam selama bulan ramadan.

Saat membuka pintu masuk musala, nampak puluhan anak-anak mengenakan busana muslim warna warni tengah bersenda gurau dengan teman sebayanya, beberapa remaja Karang Taruna berusaha untuk menertibkan mereka.

Satu warga berusia dewasa memimpin beberapa kelompok anak di tiap sudut musala. Ya, mereka nampak tengah memberi wawasan keagamaan kepada anak-anak tersebut. Kegiatan serupa dengan Pesantren Kilat (Sanlat) ini diinisiasi oleh orang tua di RT 006, rutin dilaksanakan mulai pukul 16.00 sampai menjelang berbuka.

“Setiap bulan Ramadan dimulai habis asar kira-kira jam empat lah sampai selesai,” kata Ketua DKM Musala Al Falah, Arief Kurniawan, Senin (11/4).

Puluhan anak-anak datang dengan membawa Alquran atau buku tuntunan membaca Alquran atau Iqro, disesuaikan dengan tingkat pembelajarannya. Setibanya di musala, anak usia 5 sampai 15 tahun memulai kegiatannya dengan membaca Alquran atau Iqro.

Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan pertama, dilanjutkan dengan pengajaran ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang di dapat di tempat ini mulai dari hadist, terjemahan, hingga ilmu fikih, disampaikan oleh para orang tua di lingkungan dibantu tenaga pengajar dari lembaga pendidikan tidak jauh dari lingkungan tempat tinggal mereka.

“Karena kalau kita mengandalkan hanya dari orang tua sini kan banyak aktivitas kegiatan kerja, jadi kadang tidak terhandle,” tambahnya.

Setiap akhir pekan, pendidikan keagamaan diselingi dengan games, kuis, dan nonton bareng film bernuansa rohani. Siasat akhir pekan dipilih agar anak-anak tidak jenuh selama satu bulan berkegiatan.

Remaja Karang Taruna dilibatkan untuk menjaga generasi sehingga kegiatan ini tidak terputus, bisa terus berlanjut memberi wawasan keagamaan pada anak-anak di lingkungan. Orang tua tidak dibebani biaya saat anak-anaknya mengikuti kegiatan ini, saat waktunya pulang ke rumah, masing-masing dibekali takjil.

“Gratis, kita menyediakan takjil dari warga, kita kolektif bergantian menyediakan takjil. Menjelang Maghrib mereka selesai, saat sebelum pulang dibagikan takjil,” tukasnya.

Orang tua menyimpan harapan wawasan keagamaan anak-anaknya bertambah selama bulan ramadan. Tidak menutup kemungkinan warga sekitar mengizinkan anak-anak dari luar lingkungan ikut menimba ilmu selama bulan ramadan. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin