RBG.ID, BEKASI SELATAN – Pesantren Ukhuwah Islamiyah yang berada di liĺngkungan Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ditutup sementara. Para santri dipulangkan dan dikembalikan ke orangtuanya masing-masing.
Penutupan pesantren dan pemulangan santri ini, imbas penangkapan sejumlah pentolan ormas Khilafatul Muslimin, termasuk di Bekasi pada Sabtu (4/6) lalu oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya.
Penutupan dan pemulangan santri berlangsung Kamis (16/6).
Adapun amir atau pemimpin Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma mengatakan, pihaknya siap untuk diberikan edukasi oleh aparat.
“Pertama kita menghadiri undangan camat kan jam 9 terkait dengan spanduk yang beredar tentang penolakan Khilafatul Muslimin di lingkungan kita, karena di media saya sampaikan bahwasanya saya kooperatif dan saya siap edukasi dan siap untuk diarahkan aparat. Maka disambut oleh pihak aparat diundang dan kami hadir. Alhamdulillah,” kata Abu sapaan akrabnya kepada awak media, Kamis (16/6).
Dia melanjutkan, adapun hasil dari pertemuan musyawarah dengan camat bahwasanya yang pertama akan membantu melegalkan lebih sempurna legalitas yang ada di pesantren dan yayasannya.
Merespon hasil pertemuan tersebut, Abu Salma menyatakan pesantren di-off-kan, banner-banner dan plang-plang dicabut atas dasar inisiatifnya sendiri.
“Tetapi atas dasar inisiatif saya untuk kondusif, kita pulang kan dengan diawali dengan santri-santri yang terdekat begitu,” ucapnya.
“Sebetulnya kita ini sudah ada legalitas secara formal hanya saja legalitas kita mungkin kurang operasional harian yang ketika kita daftarkan Kemendikbud ya kan,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, artinya masalah pendidikan yang dipermasalahkan legalitas. Terkait khilafah ini ide Allah, jadi khilafah ini idenya Allah sebagaimana yang dikutip Surat Nun.
Selain itu, ia mengaku, terkait pemulangan santri belum bisa mendata, berapa sesuai orangtua wali santri yang bisa hadir. Santri yang terjauh ada dari Batam ada Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur. (pay)
