Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6)
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sabtu, 22 Oktober 2022 bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, Parenting School Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fajri menyelenggarakan kegiatan seminar parenting dengan tema “Mengelola Emosi Orang Tua dalam Mendidik Sang Buah Hati” bersama Ustaz Hilman Fauzi, S.E.I., M.E.Sy. Kegiatan ini dilaksanakan mulai jam 09.00 s.d 11.30 WIB. Seminar kali ini dipandu oleh pembawa acara, yaitu Bunda Adzkiya dan dimoderatori oleh Bapak Ahmad Muzoffar, S.Pd. Kegiatan seminar parenting ini dibuka oleh Wakil Direktur SIT Nurul Fajri, yaitu Bapak Zaenaluddin, M.Pd. dan Ketua Parenting School SIT Nurul Fajri, Bunda Eko Utami, A.Md., KPN. Turut hadir pula Direktur SIT Nurul Fajri, yaitu Bapak Drs. R. Witjaksono, M.A., M.Phil.
Kegiatan seminar ini dimaksudkan agar pengelolaan emosi orang tua dalam mendidik sang buah hati dapat disampaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan perintah Allah Subhanahu wata’ala yang tercantum di dalam Al-Qur’an untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka. Untuk itu, dibutuhkan ilmu dan keterampilan yang cukup bagi setiap insan dalam mendidik dirinya dan keluarganya, mengingat tantangan dalam dunia pendidikan saat ini yang sangat dinamis.
Menjadi orang tua adalah salah satu anugerah dan amanah terindah yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala kepada manusia. Proses terciptanya sang buah hati di dalam kandungan hingga lahir ke dunia merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wata’ala. Setiap fase pertumbuhan dan perkembangan buah hati sangat membahagiakan dan menjadi salah satu penawar lelah kedua orang tuanya.
Ustadz Hilman Fauzi menuturkan, bahwa sebelum mendidik sang buah hati, maka didiklah dahulu diri kita untuk siap menjadi orang tua yang baik. Setidaknya ada empat hal yang perlu ada di dalam diri setiap orang tua. Pertama, setiap orang tua seyogyanya mendidik dirinya agar dapat mengamalkan keikhlasan, yakni memaksimalkan setiap ikhtiar dalam mendidik diri sendiri dan sang buah hati, senantiasa berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala, dan berserah kepada Allah untuk hasilnya. Kedua, setiap orang tua hendaknya meridlai kehidupan sang buah hati. Mari kita hindari untuk membandingkan pencapaian anak kita dengan anak lainnya dan iringi dengan berhusnuzhon kepada Allah Subhanahu wata’ala. Ketiga, setiap orang tua hendaknya senantiasa bersyukur kepada Allah, baik dari hati, lisan maupun perbuatan. Keempat, orang tua hendaknya senantiasa mengingat perintah Allah Subhanahu wata’ala untuk selalu bersabar termasuk atas sikap dan perangai sang buah hati.
Empat hal diatas dapat menjadi bekal bagi setiap orang tua agar dapat mengelola emosinya dengan baik dalam mendidik sang buah hati. Ustaz Hilman menambahkan selain mendidik akal, mendidik hati pun sangatlah penting. Jika hati kita baik insya Allah akan baik pula anggota tubuh lainnya. Namun, apabila ada suatu penyakit dalam hati, maka akan rusak pula anggota tubuh lainnya. Dalam ceramahnya, Ustadz Hilman pun menjelaskan bahwa ada empat status anak dalam Al-Qur’an bagi orang tua. Pertama, anak dapat menjadi perhiasan bagi orang tuanya. Kedua, sebagai penyejuk mata dan hati orang tuanya. Ketiga, anak dapat menjadi fitnah bagi orang tuanya. Keempat, anak dapat menjadi musuh bagi orang tuanya.
Mengingat tantangan dalam mendidik sang buah hati yang semakin dinamis, maka keluarga, sekolah, dan masyarakat perlu meningkatkan sinergitas secara holistik untuk sama-sama bertanggung jawab dalam mendidik generasi penerus bangsa yang akan menjadi generasi rabbani yang insyaallah dapat mengatasi berbagai tantangan kehidupan. Agar sinergitas tersebut berjalan dengan baik, maka keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan dapat mengelola emosinya dengan baik.