Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Siaga! Puncak Covid-19 Gelombang 3 Diprediksi Dua Pekan Lagi

RAMAI: Tanpa menerapkan protokol kesehatan (Prokes) sejumlah warga ramai memadati kawasan Perumahan Vida Bekasi, Minggu (27/11). Pemerintah Kota Bekasi bersiap hadapi puncak gelombang kasus Covid-19 pada akhir tahun 2022 mendatang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puncak peningkatan kasus Covid-19 diprediksi akan segera terjadi dua pekan ke depan, jumlah temuan kasus diperkirakan mencapai 10 sampai 15 ribu kasus per hari. Angka terakhir data penanganan Covid-19 Kota Bekasi, temuan kasus baru per hari melonjak, membuat jumlah kasus aktif sudah mendekati angka 2 ribu kasus.

Lonjakan kasus Covid-19 terlihat sejak varian XBB dan BQ.1 masuk ke Indonesia, peningkatan jumlah orang yang terinfeksi makin banyak dan patut diwaspadai. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk bersiap menghadapi kemungkinan peningkatan kasus lebih tinggi.

“Kalau memang ada kekurangan dari yang sudah disiapkan hari ini, nanti lantai gedung E RSUD Chasbullah akan kita kembalikan lagi, menjadi tempat rawat inap yang mengalami sakit Covid-19,” kata Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

BACA JUGA: Angka Covid-19 Kota Bekasi Melonjak

Selain RS milik pemerintah, Pemkot Bekasi juga telah mengirim surat pemberitahuan kepada RS swasta. Seluruh RS diminta untuk mempersiapkan ruang rawat inap jika kasus Covid-19 terus melonjak.

Lebih lanjut kata Tri, pihaknya terus memperhatikan perkembangan penyebaran Covid-19 sampai akhir tahun. Jika diperlukan, Rumah Sakit Darurat (RSD) Stadion Patriot Candrabhaga akan kembali diaktifkan.

“Tapi sementara kita konsentrasi pada rumah sakit – rumah sakit pemerintah dan juga swasta yang ada,” tambahnya.

Dari total 1.896 kasus aktif per tanggal 24 November, 110 diantaranya dirawat di RS, jumlah ini membuat keterisian tempat tidur di Kota Bekasi berada di angka 15,74 persen. Diketahui, persediaan tempat tidur khusus pasien Covid-19 saat ini sebanyak 699 tempat tidur, tersebar di 5 RSUD, dan 41 RS swasta.

BACA JUGA: Ini Tiga Tertinggi Covid-19 Klaster Kementerian

Belakangan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut pasien Covid-19 yang mendapatkan perawatan di RS mengalami kenaikan. Dari seluruh pasien yang dirawat di RS, 75 persen diantaranya belum mendapat suntikan vaksin booster atau dosis ketiga.

Lebih lanjut, pasien yang belum mendapatkan booster tersebut rata-rata bergejala sedang sampai berat. Menkes menghimbau Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Lansia segera melakukan booster kedua.

Terpisah Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Nia Aminah Kurniati mengatakan bahwa pemberian booster kedua di Kota Bekasi sudah dibuka untuk lansia.

“Booster kedua untuk lansia sudah (dilakukan), jenis vaksin yang digunakan sesuai ketersediaan,” ungkapnya.

Per tanggal 24 November, Kota Bekasi masih memiliki stok vaksin 7.122 dosis vaksin pfizer yang bisa digunakan oleh masyarakat. Persediaan vaksin jenis Pfizer ini bisa diberikan kepada masyarakat yang sebelumnya telah mendapat suntikan semua jenis vaksin untuk booster kedua, kecuali masyarakat yang sebelumnya mendapat vaksin jenis Sinopharm dan Covovax.

“Bisa digunakan untuk booster kedua dari semua jenis vaksin, kecuali Sinopharm dan Covovax,” tambahnya.

Total sebanyak 1,9 juta lebih warga Kota Bekasi sudah mendapat suntikan vaksin pertama, jumlah ini sama dengan 95,09 persen. Masyarakat yang telah mendapat suntikan dosis kedua sebanyak 1,7 juta jiwa atau 85,47 persen, dosis ketiga 959 ribu jiwa atau 54,20 persen, dan booster kedua sebanyak 7,8 ribu jiwa atau 0,39 persen dari total sasaran vaksinasi. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin