RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi memastikan bahwa partainya belum menentukan dukungan calon presiden maupun calon wakil presiden (capres-cawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Meskipun sebelumnya, Partai Nasdem mengeklaim Demokrat dan PKS sudah sepakat bergabung Koalisi Perubahan dan mendukung Anies Baswedan sebagai Capres. Sekretaris DPD PKS Kabupaten Bekasi Uryan Riana mengatakan, belum lama ini PKS di Jawa Barat mengadakan bimbingan teknis (bimtek) di Bandung. Dalam bimtek yang dihadiri DPRD dan pejabat publik PKS, bahwa kaitan capres-cawapres partainya akan ditentukan melalui rapat majelis syuro PKS.
“Kita menentukan Capres dan Cawapres atau mendukung ini akan ditentukan oleh rapat majelis syuro yang terdiri dari 99 orang, mewakili seluruh Indonesia,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (12/12).
Dalam hal ini, kata Uryan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, akan mengambil keputusan di rapat bersama 99 orang lainnya. Setelah ada keputusan bersama di majelis syuro, hasilnya akan diserahkan ke DPP. Lalu disampaikan ke DPW dan DPD, sampai ranting bahwa PKS akan mengusung sosok yang ditentukan berdasarkan rapat majelis syuro.
“Ini sebuah fatsun bahwa kami di daerah akan mendukung berdasarkan dukungan pusat,” katanya.
BACA JUGA: PKS: Tak Etis Program Kementerian Dimanfaatkan untuk Elektoral Capres Cawapres
Dirinya berharap, agar pimpinan PKS tidak terburu-buru dalam menentukan sebuah dukungan mengingat Pilpres 2024 masih cukup lama. Sebaiknya, saat ini melakukan konsolidasi partai.
“Lebih baik kita konsolidasi partai, rapikan struktural sambil meningkatkan popularitas dan elektabilitas partai,” ungkapnya.
Sebelumnya, Uryan mengaku, memang pernah disampaikan usulan dari DPD PKS Kabupaten Bekasi untuk nama calon presiden dan gubernur. Menurutnya, usulan tersebut disampaikan melalui pemilhan umum internal. Kemudian nama-nama yang mencuat seperti Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Anis Baswedan, dan Ridwan Kamil.
“Dulu ada beberapa nama tersebut, yang memang menjadi bahan perbincangan di internal DPD PKS Kabupaten Bekasi. Tetapi kita akan tunduk terhadap DPP,” jelasnya. (pra)
