Banjir Kepung Kota Bekasi, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Bilang Begini

Underpass Jalan Baru di Bekasi Timur. Foto: Ahmad Pairudz/Radarbekasi.id

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Sejumlah titik di Kota Bekasi dikepung banjir akibat hujan deras pada Minggu (19/2/2023) spre kemarin. Di antaranya, Jalan Baru Underpass, Bekasi Timur.

Pemkot Bekasi mengklaim melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) sudah menganggarkan pembelian pompa penyedot banjir di APBD 2022 sebesar Rp 20 miliar.


Anggaran puluhan miliar itu sebanyak 14 pompa berukuran besar dan 28 pompa berukuran kecil diberikan kepada sejumlah daerah yang rawan banjir.

BACA JUGA: Pemkab Siap Sanksi Pengembang Pasar Induk Cibitung


Kenyatannya, hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi pada Minggu (19/2/2023) sore kemarin tidak mampu mengatasi banjir di beberapa titik yang menjadi langganan banjir.

Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengungkapkan, pompa-pompa kecil yang kemarin beli itu sudah ada dan diserahkan kepada warga sekitar rawan banjir.

Soal banjir yang kembali mengepung Kota Bekasi, Plt Wali Kota berkelit pihaknya tidak dapat sendirian menangani persoalan banjir.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Dosen UII Hilang di Norwegia, Ternyata Terdeteksi di AS

“Tetapi juga berimplikasi dengan yang adanya di perbatasan. Contoh misalnya kita yang ada di Aren Jaya kemarin. Di Perum 3 kenapa naik, karena itu tadi. Kita sudah buat waduk yang luar biasa 3,8 hektar. Tapi karena saluran yang menuju kabupaten Bekasi mengecil dan menyempit. Kemudian, alirannya tidak lancar dan berpengaruh kepada kita,” kata Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Senin (20/2/2023).

Dia mengungkapkan, struktur pencegahan banjir itu sudah dipersiapkan, maka dibangun polder 3,8 hektar itu. Banjir kemarin, sambung Tri, lantaran hujannya terlalu besar maka terjadi genangan.

Terkait banjir di Jalan Baru Underpass, Bekasi Timur itu, klaim Tri Adhianto, air dari Kalimalang itu ikut masuk ke aliran Kota Bekasi. Di samping satu sisi saluran sekundernya telah terjadi pendangkalan. Dan itu menjadi tanggung jawab Perum Jasa Tirta (PJT).

BACA JUGA: Plt Wali Kota Minta Aparat Tangkap Pelaku Naked di Mustikajaya

“Tapi kan kita tidak bisa nih berbagi, PJT bilang saya tidak punya anggaran. Maka, saya bilang seharusnya PU yang mengambil inisiasi. Tidak perlu menunggu anggaran dari pusat. Walaupun itu bukan tugas kita, tapi pada saat itu banjir akan berpengaruh pada masyarakat kita,” ucapnya.

Banjir di Jalan Baru Underpass, imbuh Tri Adhianto, juga menyebabkan aliran listrik padam. Dan pompa penyedot banjir pun otomatis tidak bekerja. “Begitu hujan, listrik mati, pasti (pompa) tidak bisa kerja,” imbuhnya.

“Pengadaan pompa sudah berjalan, karena kita berikan pada tempat-tempat yang rawan banjir. Dan ada beberapa lokasi yang harus adakan pompa lagi di beberapa wilayah. Karena dengan pompa 150 liter perdetik. Itu cukup kecil, tapi minimal dapat mengurangi lah,” tukasnya. (pay)