Berita Bekasi Nomor Satu

Masyarakat Diminta Tingkatkan Mitigasi Bencana

POHON RINDANG: Pengendara bermotor melintas di bawah pohon rindang, di Jalan Raya Deltamas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (20/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, mengajak masyarakat untuk melakukan langkah-langkah preventif dan mitigasi dalam rangka meminimalisasi kemungkinan bencana yang akan terjadi.

Hal ini, seiring dengan kondisi hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi, dalam beberapa hari lalu, dan mengakibatkan sejumlah pohon besar tumbang serta banjir di beberapa titik.

“Kami menghimbau kepada masyarakat, karena yang namanya bencana merupakan urusan bersama. Jadi kami berharap, masyarakat ikut melakukan langkah preventif dan mitigasi dalam rangka meminimalisasi kemungkinan bencana yang akan terjadi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, Muhammad Said, kepada Radar Bekasi, Senin (20/2).

Kata Said, berkaitan dengan musim hujan, jika bicara siklus sudah lewat. Tetapi beberapa hari terakhir ini, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan kategori sedang dan tinggi masih berpotensi terjadi. Oleh karena itu, dirinya menghimbau, masyarakat untuk bersiap siaga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Memang dalam dua hari terakhir ini, angin kencang disertai hujan mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, sehingga kami mengarahkan personil untuk melakukan evakuasi pohon, termasuk jalan dan rumah. Kami juga kirim logistik sesuai dengan kemampuan dari BPBD,” terang Said.

Ia menjelaskan, titik banjir di sekitar Kali Ulu, Cikarang Utara, karena kondisi kali atau sungai tidak ada muara. Dan ketika intensitas hujan tinggi, maka air kali sudah pasti meluap, masyarakat di daerah Cikarang Utara dan Cikarang Timur akan terdampak.

Kemudian di Cibitung, tepatnya di Villa Mutiara juga sering tergenang. Namun memasuki 2023 ini, belum terdengar adanya banjir, melainkan hanya genangan air. Maka dari itu, status siaga bencana belum dicabut sampai sekarang, karena berlaku sampai bulan Juni.

“Sampai sekarang belum dicabut, karena biasanya itu berlaku sampai bulan Juni. Jadi kerawanan masih ada, tapi tidak seperti tahun 2021 lalu. Untuk tahun 2022, tidak ada banjir yang parah,” bebernya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin