RADARBEKASI.ID, BEKASI – Realisasi investasi Kota Bekasi pada semester satu tahun 2023 mencapai Rp5,6 triliun. Hasil ini didapat dari perusahaan yang telah melaporkan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) nya sejak awal tahun 2023.
Berdasarkan data perkembangan realisasi investasi Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri (PMA dan PMDN) Provinsi Jawa Barat periode Januari sampai Juli kemarin, realisasi investasi tercatat sebesar Rp5.682.389.651.102, Kota Bekasi ke enam terbesar. Angka ini diperoleh dari 5.046 LKPM.
Penata Perizinan Ahli Madya pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi, Andy Afriandy Raumanen menjelaskan bahwa realisasi investasi Rp5,6 triliun merupakan penambahan modal oleh perusahaan yang berada atau menjalankan proyek di Kota Bekasi.
“Realisasi investasi sampai bulan Juli sebesar Rp 5,6 triliun. Kenapa kita masih Rp 5 triliun sampai triwulan dua ?, yaitu penambahan aset yang dilakukan oleh perusahaan, jadi yang sudah eksisting (sudah ada) tidak dilaporkan,” paparnya.
Kota Bekasi masuk dalam lima besar kabupaten atau kota paling diminati investor di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di dua kategori. Pertama, pada peringkat penyerapan tenaga kerja baik PMA maupun PMDN, dimana jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 8.885 orang, Kota Bekasi berada di peringkat ke empat.
Berikutnya, pada peringkat jumlah proyek, dimana Kota Bekasi berada di peringkat ketiga dengan jumlah 5.046 proyek. Dari sisi penanaman modal, PMDN sedikit lebih besar yakni Rp2,9 triliun, sedangkan PMA sebesar Rp2,6 triliun.
Andy mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mempermudah investasi dari sisi perizinan, termasuk bagi UMKM yang saat ini tumbuh signifikan.
“Kita konsisten dan terus berupaya meningkatkan,” tambahnya.
Catatan Radar Bekasi awal tahun 2023 lalu, realisasi investasi Kota Bekasi pada tahun 2022 mencapai Rp 13,3 triliun. Tahun ini, Kota Bekasi memiliki target investasi sebesar Rp 13,8 triliun.
Pada tahun yang sama tercatat sebanyak 31.849 Nomor Induk Berusaha (NIB) yang terbit di Kota Bekasi, didominasi oleh Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan bahwa iklim investasi di Kota Bekasi terbilang menarik dengan kecepatan dan kemudahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
“Makanya tadi, kita menjadi salah satu yang terbaik di Jabar untuk bisa mampu menarik investasi hadir,” katanya belum lama ini.
Jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2,4 juta menjadi daya tarik investasi, kondisi ini harus mampu dioptimalkan oleh Kota Bekasi. Beberapa contoh kemudahan dan keamanan investasi kata dia, telah berlangsungnya pembangunan LRT, kereta cepat, pasar modern, hingga kawasan bisnis yang sampai saat ini terus berkembang.
Sesuai dengan karakteristiknya, Kota Bekasi dapat memfokuskan investasi di sektor jasa dan perdagangan. “Karena kita kan jasa dan perdagangan, kita aware di sana saja,” tambahnya.(sur)
