Berita Bekasi Nomor Satu

Sambut Hari Kemenangan dengan Istiqomah

Daud Sulaeman

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pekan ini telah memasuki akhir Ramadan 1445 Hijriah. Dalam waktu kurang dari seminggu, umat Muslim akan merayakan Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah.

Apa makna kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh?

Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Al Falah Padurenan, Kota Bekasi, Daud Sulaeman, makna Idulfitri secara bahasa adalah kembali berbuka atau kembali makan di siang hari seperti biasanya.

“Tidak boleh ada yang berpuasa di hari raya, bahkan haram hukumnya jika berpuasa di hari Idulfitri,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (4/4/2024).

Hal itu karena saat itu umat Muslim merayakan kemenangan, menyantap makanan di siang hari, dan mengumandangkan takbir.

Namun, pada hari kedua setelah Idulfitri umat muslim diperbolehkan berpuasa sunnah puasa Syawal. Karena berpuasa di bulan Syawal selama enam hari akan mendapatkan pahala puasa selama satu tahun.

Lalu bagaimana dengan umat muslim yang meramaikan Hari Raya Idul fitri dengan barang dan baju serba baru?. Dijelaskannya, Idulfitri bukan tentang barang-barang baru, melainkan tentang peningkatan ketaatan dan keteguhan hati.

“Idulfitri bukan baju baru, tapi taatnya yang bertambah dan istiqomah, baju hanya penghias hari raya saja,” jelasnya.

Meskipun telah berpuasa sebulan penuh, umat Muslim harus tetap menjaga hati yang bersih dan suci seperti di bulan Ramadan. Karena mensucikan hati bukan hanya pada bulan Ramadan.

“Orang yang menang adalah orang yang mampu istiqamah sampai bertemu di bulan Ramadan yang akan datang walau ibadahnya tidak banyak. Karena ibadah yang Allah cintai adalah yang istiqomah walau ibadahnya sedikit,” pungkasnya. (dew)

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin