Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Bekasi Mudik Lebih Awal, Hindari Lonjakan Harga Tiket Bus

TUNGGU BUS: Warga menunggu bus untuk mudik ke Jawa Timur di Cibitung, Kamis (4/4). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki H-6 atau enam hari sebelum Hari Raya Idulfitri 2024, warga Kabupaten Bekasi sudah mulai menuju kampung halaman. Salah satu lokasi yang ramai menjadi titik pemberangkatan para pemudik yakni Perusahaan Otobus (PO) di Cibitung Kabupaten Bekasi.

Pada Kamis (4/4), di PO bus yang berada di jalan akses tol Cibitung terlihat puluhan penumpang membawa barang-barang, mulai dari kardus, tas besar, hingga kandang burung. Data dari PO bus menunjukkan telah berangkat sejumlah 350 warga Kabupaten Bekasi dengan tujuan akhir Sumenep Jawa Timur.

Seperti halnya Ganda (52) bersama istri dan dua anaknya, yang akan mudik ke Sumenep Jawa Timur. Ia sengaja berangkat lebih awal agar memiliki lebih banyak waktu bersama keluarganya di kampung halaman.

Selain itu juga untuk menghindari lonjakan harga tiket bus yang biasanya terjadi menjelang puncak mudik Lebaran pada Sabtu dan Minggu mendatang.

“Kalau nanti deket lebaran tiketnya lebih mahal. Di sini saya usaha sengaja udah tutup duluan, ya seperti tahun kemarin juga begini, mudik duluan,” ujar Ganda.

Untuk perjalanan ke Sumenep, Ganda mendapatkan tiket dengan harga Rp780 ribu. Sehingga, total biaya perjalanan mencapai Rp3.120.000. Meski terjadi kenaikan harga dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Ganda menganggapnya tidak terlalu signifikan.

“Wajar sih naik, maklum mau lebaran. Kalau hari biasa paling cuma Rp450 ribu sampai Rp500 ribu,” tambahnya.

BACA JUGA: 921 Petugas Diterjunkan Dalam Operasi Ketupat Jaya di Bekasi

Ganda yang tinggal di Desa Sukadanau Cikarang Barat ini lebih memilih berangkat dari Jalan Akses Tol daripada dari Terminal Cikarang atau Bekasi, karena jaraknya yang jauh dan waktu menunggu bus yang terlalu lama.

“Jauh kalau ke terminal, busnya dari sini-sini juga. Kalau disini biar di pinggir jalan juga teduh di kolong tol,” ucap Ganda.

Sementara itu, Faqih (34), seorang pemuda yang tinggal di daerah Cikarang Selatan ini akan mudik ke Surabaya Jawa Timur. Di Kota Pahlawan tersebut, ia akan bertemu dengan kedua orangtuanya.
“Mudik sendiri ke Surabaya, kuliah udah libur. Saya ngambil cuti kerja biar agak lamaan di kampung,” tutur Faqih yang bekerja sambil kuliah di salahsatu kampus di Cikarang Selatan.

Faqih telah membeli tiket ke Surabaya sejak satu bulan sebelumnya, dengan harga Rp420 ribu untuk sekali perjalanan. Meskipun tiket bus mahal, baik Ganda maupun Faqih tidak menyerah untuk mudik ke kampung halaman mereka. Selain itu, mudik lebih awal juga dilakukan untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di tol.

Sementara itu, PT Jasamarga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 149.674 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek di H-7 Lebaran 2024 atau Rabu (3/4).

“Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat sebesar 14,33 persen jika dibandingkan lalin normal (dari 130.916 kendaraan) dan lebih rendah sebesar 16,40 persen (dari 179.028 kendaraan) jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023,” jelas Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana dalam keterangan tertulisnya. (ris)