Berita Bekasi Nomor Satu

Pernyataan Keras Hamas Usai Ismail Haniyeh Tewas di Iran

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh yang dilaporkan Tewas di Teherean, Iran. Foto: Getty Images/NurPhoto.

RADARBEKASI.ID, PALESTINA – Hamas mengeluarkan pernyatan usai pentolannya, Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di Teheran, Iran.

Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengeluarkan pernyataan setelah pembunuhan kepala biro politiknya, Ismail Haniyeh, di ibu kota Iran, Teheran.

Haniyeh, yang berusia 62 tahun, tewas dalam serangan Zionis yang licik di kediamannya setelah menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru.

BACA JUGA: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran

Berikut terjemahan dari pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok Palestina Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh, di ibu kota Iran, Teheran. Dalam pernyataan tersebut, Hamas menyatakan:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. [Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.]

Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas wafatnya saudara, pemimpin, martir, mujahid Ismail Haniyeh, bersama rakyat Palestina, bangsa Arab dan Islam, serta seluruh insan merdeka di dunia.

BACA JUGA: Pasukan Israel Klaim Tewaskan Pentolan Hamas di Tepi Barat Lewat Serangan Udara

Pemimpin Hamas gugur dalam serangan Zionis pengecut di kediamannya di Teheran, seusai menghadiri pelantikan presiden baru Iran. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Perjuangan ini akan berakhir dengan kemenangan atau kemartiran.”

Menimbulkan Dampak Besar di Seluruh Wilayah

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai peristiwa berbahaya. Dikutip dari Aljazeera.com, Rabu (31/7/2024), berikut terjemahan pernyataan resmi lengkap yang dirilis oleh Hamas:

BACA JUGA: Pemimpin Hamas Desak Menlu AS Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza

“Dengan rasa bangga dan hormat, Brigade Izz al-Din al-Qassam mengumumkan kepada rakyat Palestina yang berjuang, bangsa Arab dan Islam, serta semua insan merdeka di dunia, tentang syahidnya pemimpin Ismail Abdul Salam Haniyeh, komandan Gerakan Perlawanan Islam Hamas.

Beliau gugur dalam serangan pengecut Zionis yang menargetkan kediamannya di Teheran. Sebagai respons atas kejahatan keji ini, kami tegaskan hal-hal berikut:

Pertama, pemimpin dan pejuang ‘Abu al-Abd’ wafat setelah hidup penuh dedikasi, perjuangan, dan pengorbanan. Sepanjang hidupnya, beliau menemani pelbagai tahap perkembangan dan perjuangan gerakan, meninggalkan kontribusi dan jejak yang jelas di pelbagai titik.

BACA JUGA: Hamas Shekel

Beliau banyak berkorban untuk perjuangan Palestina dan berperan penting dalam memperkuat perlawanan, menyatukan upaya bangsa, serta mengarahkan kompas menuju Yerusalem.

Hidup beliau berakhir dengan kemartiran dalam pertempuran paling mulia, ‘Operasi Banjir Al-Aqsa’, yang diperjuangkan oleh rakyat kami dan bangsa kami yang merdeka dalam membela Al-Aqsa dan tempat-tempat suci.

Kedua, pembunuhan keji terhadap pemimpin Haniyeh di jantung ibu kota Iran adalah peristiwa penting dan berbahaya yang mengubah dimensi pertempuran dan akan berdampak besar di seluruh wilayah.

BACA JUGA: Pemimpin Hamas Desak Menlu AS Hentikan Agresi Israel di Jalur Gaza

Musuh salah perhitungan dengan memperluas agresi, membunuh pemimpin perlawanan di pelbagai arena, dan melanggar kedaulatan negara-negara di kawasan. Netanyahu yang jahat, dibutakan oleh khayalan kebesaran, mendorong entitas penjajah menuju jurang, mempercepat kehancuran dan pengusiran permanennya dari tanah Palestina.

Ketiga, tindakan Zionis yang sembrono ini harus diakhiri, dan musuh yang merajalela harus dikekang agar tidak melakukan agresi lebih lanjut. Kejahatan berkelanjutan yang dilakukan musuh di berbagai lini menjadi peringatan bagi seluruh bangsa dan rakyat di kawasan, mendorong semua pihak untuk mendukung dan membela perlawanan di Palestina.

Perlawanan ini berfungsi sebagai garis pertahanan pertama bagi seluruh bangsa, itulah sebabnya musuh berusaha keras untuk menghancurkan dan menaklukkannya agar dapat fokus pada agresi yang lebih besar terhadap bangsa dan rakyat di kawasan.

BACA JUGA: Oknum Badan PBB Dituding Bantu Hamas, 6 Negara Ini Hentikan Pendanaan UNRWA

Keempat, darah pemimpin kami Ismail Haniyeh, yang hari ini bercampur dengan darah anak-anak, perempuan, pemuda, dan orang tua di Gaza, serta darah rakyat dan pejuang kami, menegaskan bahwa perlawanan dan para pemimpinnya berada di jantung pertempuran bersama rakyatnya.

Darah berharga ini tidak akan sia-sia, melainkan akan menerangi jalan menuju pembebasan. Musuh akan membayar agresi mereka dengan darah mereka sendiri di Gaza, Tepi Barat, dan di dalam perbatasan mereka, di mana pun pejuang kami dapat menjangkau atas izin Allah.” (rbs/jpc)