RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pengurus lingkungan sekitar proyek pembangunan tandon air di Perumahan Pondok Mitra Lestari (PML) Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, akan menggelar rapat untuk membahas dampak dari proyek tersebut.
Ketua RW 13, Fabil, menyampaikan hal ini sebagai respons terhadap aksi belasan anak Panti Asuhan Komunitas Anak Maria Immaculatta (KAMI), yang menduduki lokasi proyek pembangunan. Aksi ini dipicu oleh keretakan bangunan dan genting yang terlepas akibat proyek tersebut.
Fabil menjelaskan bahwa sosialisasi kepada warga sebenarnya telah dilakukan. Selama enam bulan proyek pengendalian banjir Kali Bekasi berjalan, tidak ada protes dari warga sekitar.
Tandon tersebut dibangun di atas lahan Fasos Fasum perumahan. Selain tandon yang berada di dekat bangunan panti, ada satu lagi tandon yang dibangun di area RW 13 untuk mengatasi banjir yang selama ini menjadi masalah bagi warga.
“Itu sudah ditempuh semua, kan sebelumnya dibelakang sana ada Fasos lebih besar lagi dibikin, nggak ada masalah, sudah 90 persen,” katanya.
Mengenai dampak pembangunan tandon, Fabil menyebutkan bahwa sebelum pekerjaan dimulai, pihak kontraktor telah melakukan survei ke rumah-rumah warga. Tujuannya agar kontraktor dapat memberikan kompensasi dalam bentuk rehabilitasi bangunan yang terdampak oleh pembangunan.
Dengan demikian, pihak panti bisa mengajukan komplain jika terdapat kerusakan bangunan. Termasuk longsor yang terjadi di bawah bangunan kosong dekat panti dan lokasi proyek, yang akan segera diperbaiki oleh pelaksana proyek.
“Iya, malah ditantang mana retaknya mau dibenerin. Sudah kami benerin sendiri katanya, tidak ada bukti dong jadinya,” ucapnya.
Pihaknya berharap pembangunan tandon bisa segera selesai.
“Kita mau cepat selesai, tandon ini cepat dipakai, karena kan September-Oktober itu sudah musim hujan,” tambahnya. (sur)