Berita Bekasi Nomor Satu

Diramal Tak Lolos, PPP, PAN, PKS Tetap Pede  

Kolase foto Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi, Daeng Muhammad; Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa; dan Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi, Cecep Noor.  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Partai politik (parpol) berbasis Islam seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi tidak lolos ke DPR di Pemilu 2024 lantaran tidak memenuhi ketentuan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) empat persen. Prediksi itu mengacu hasil survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa mengatakan, hasil survei rendah menjelang Pemilu merupakan hal yang biasa buat partainya. Alasannya, sambung Budi, karena ramalan terhadap PKS sudah pernah diutarakan menjelang Pemilu 2019 bahwa partainya hanya memperoleh suara 3,5 persen. Namun pada kenyatannya PKS bisa meraih delapan persen.

“Ya nggak apa-apa, kemarin juga (Pemilu 2019) diramal 3,5 persen, tapi dapatnya delapan persen. Sudah biasa kita (PKS) mah di ramal kecil,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (24/5/2023).

Budi menilai, keluarnya Anis Matta dan Fahri Hamzah memang memberikan dampak bagi partainya. Tapi lagi-lagi sudah dibuktikan pada Pemilu 2019, bahwa para pengurus tetap survive. Kemudian pada Pemilu 2024, dirinya punya kenyakinan partainya yang sama tetap survive, bahkan menargetkan di atas 10 persen.

“Menurut saya itu menjadi lecutan semangat buat kita. Kita akan kenceng lagi bertempurnya,” ucapnya.

BACA JUGA: Tetap Solid, PKS Doakan Nasdem

Hal serupa disampaikan Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi, Daeng Muhammad. Dirinya menegaskan, lembaga survey harusnya meminta maaf kepada PAN, karena setiap Pemilu partainya selalu di ramal tidak lolos parliamentary threshold. Tapi pada kenyatannya survey itu salah.

“Pan itu suaranya hasil kerja politik para Calegnya itu 80 persen dan suara partainya rata-rata 20 persen. Kekuatan PAN itu di kerja politik caleg-calegnya. Insya Allah PAN solid, itu kan analisa orang di luar PAN dan sah-sah saja, realitasnya internal PAN sangat solid. PAN Kabupaten Bekasi sangat siap menghadapi pemilu 2024,” tuturnya.

BACA JUGA: PAN Janjikan Kerja Nyata

Sementara itu, Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi, Cecep Noor, menuturkan enggan mengomentari lebih dalam terkait hasil survei litbang kompas. Sebab, yang tepat mengomentari hal tersebut pengurus DPP karena surveinya secara nasional.

Kendati demikian sebagai Ketua DPC dirinya juga mempunyai tim independen dan internal yang sudah menyatakan bahwa PPP sudah di angka 5,3 persen. Pada kesempatan ini dirinya akan bekerja keras untuk memenangkan PPP di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

“Saya sebagai calon DPR RI akan fokus memenangkan Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. DPC Kabupaten Bekasi terus bekerja,” ucapnya.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Dikabarkan Pindah ke PPP, Prabowo: Kami Tidak Menahan

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan partai politik berbasis Islam mengalami kecenderungan tak lagi menarik bagi pemilih di Pemilu 2024 karena dianggap gagal mengorganisasikan diri dan disibukkan pelbagai konflik internal selama ini.

Hal demikian disampaikan merespons hasil survei Litbang Kompas yang memperlihatkan sejumlah partai politik (parpol) berbasis Islam seperti PAN, PKS dan PPP diprediksi tidak lolos ke DPR di Pemilu 2024 lantaran tidak memenuhi ketentuan ambang batas parlemen empat persen.

“Partai-partai Islam menjadi tak begitu menarik bagi pemilih. (Partai Islam) gagal mengorganisasikan dirinya,” kata Agung. (pra)