RADARBEKASI.ID, BEKASI – Petani di Kabupaten Bekasi mendapat diskon 40 persen untuk pembelian pupuk. Kegiatan “Gebyar Diskon Pupuk” ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama PT Pupuk Indonesia (Persero). Petani berharap program ini dapat terus berlanjut.
Pada kesempatan tersebut, diskon pupuk disalurkan sebanyak 1.000 kupon bagi para petani di Kabupaten Bekasi untuk tebus murah 1 paket pupuk yang terdiri dari 25 kg urea nonsubsidi dan 25 kg NPK nonsubsidi. Untuk tebus murah 1 paket pupuk, petani membayar sebesar Rp270 ribu atau mendapatkan diskon 40 persen dari harga normal sebesar Rp450 ribu.
Adapun total alokasi pupuk bersubsidi 2024 untuk Kabupaten Bekasi tercatat mencapai 9.111 ton. Kabupaten Bekasi menjadi titik penyelenggaraan ke-29 dari 42 wilayah dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas padi yang berpengaruh pada perekonomian para petani saat musim penghujan.
Salahsatu petani asal Desa Sukamakmur, Cahya Dadang (52) mengatakan sebagian besar area persawahan di Desa Sukamakmur Kecamatan Sukakarya mulai menanam benih padi. Setelah sebelumnya gagal panen akibat hama tikus.
“Saya bertani menggarap dua hektare punya saudara. Kalau saat panen raya, pemerintah melakukan impor beras ini berdampak pada penurunan harga, belum lagi ditambah hama. Sekarang sejak mulai awal Januari mulai menanam benih,” ujar Cahya di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam yang berlangsung di Gudang Lini III Cikarang Timur, Minggu (4/2).
Di tempat yang sama, Janur Karya (47) petani asal Pebayuran ini tengah berusaha melunasi kredit sertifikatnya yang digadaikan di salahsatu bank. Dengan adanya pembagian kupon diskon 40 persen pembelian pupuk sangat membantunya.
Janur mendapatkan satu kupon diskon 40 persen gratis dari tangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Janur berharap program ini terus berlanjut setiap tahunnya.
“Terimakasih bapak, kami bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga murah. Semoga program ini terus berlanjut,” kata Janur.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pada 2024 ini pemerintah pusat akan menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi menjadi Rp40 triliun.
Sebagai langkah awal, pihaknya memberikan 1.000 kupon tebus murah sebesar 40 persen untuk pupuk nonsubsidi kepada petani di Kabupaten Bekasi. Tujuannya agar persediaan pupuk tidak langka dan kualitas padi petani bisa lebih bagus sehingga meraup keuntungan.
“Jatah pupuk boleh diambil di depan satu tahun. Pada saat pemerintah memberikan subsidi dan menambah anggaran, maka harus ada bergain sharing antara pemerintah dengan PT Pupuk Indonesia, makanya dilaksanakan program Gebyar Dikson Pupuk ini,” ucap Airlangga.
Untuk memudahkan para petani, pihaknya juga akan memangkas regulasi pengambilan pupuk murah ini. Yakni hanya dengan menggunakan KTP dan bisa diwakili menggunakan surat kuasa. Ia berharap dengan adanya diskon pupuk nonsubsidi ini petani bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal sehingga dapat meraup keuntungan.
“Tadi permintaan dari petani cukup pakai KTP dan pemerintah bisa menerimanya dan PT Pupuk Indonesia sudah menyediakan aplikasi itu. Terkait dengan tanda tangan, karena tidak mudah tanda tangan di kartu itu (digital), makanya kita berikan kemudahan regulasi, saya tugaskan deputi untuk membicarakan dengan Kementan agar regulasinya dimudahkan,” ujarnya.
“Kemudian apabila terdapat halangan juga bisa diberikan melalui surat kuasa. Jadi pada prinsipnya kita mempermudah,” tandasnya. (ris)