RADARBEKASI.ID, BEKASI – Indonesia akan terus menuju puncak bonus Demografi di 2045, begitu juga yang terjadi di Kota Bekasi. Jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi dan tenaga kerja melimpah, kondisi ini harus diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi.
Paling utama adalah ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sisi lain, Kota Bekasi juga harus bertarung dengan kemajuan teknologi informasi. Hal ini penting menjadi perhatian agar Indonesia emas juga terwujud dalam Kota Bekasi Emas 2045.
“Tantangannya adalah ketersediaan lapangan pekerjaan dengan hadirnya bonus Demografi,” ungkap Anggota DPRD Kota Bekasi, Chairoman Joewono Putro.
Isu nasional belakangan ini menyangkut angka pengangguran pada generasi milenial dan generasi Z, jumlahnya mencapai 10 juta jiwa. Catatan statistik 2023 lalu, 88 ribu lebih Gen Z dan milenial di Kota Bekasi menganggur.
Lebih lanjut Chairoman menyampaikan bahwa sektor informal perlu didorong untuk berkontribusi besar, lebih banyak menyerap tenaga kerja. Sementara Kota Bekasi, perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia industri.
“Selain itu SDM pun juga bisa dikembangkan sesuai dengan beban manufaktur itu, sehingga tidak terjadi pengangguran,” ucap anggota Komisi IV ini.
Di samping mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia di sektor informal, SDM Kota Bekasi juga perlu dikembangkan untuk dapat survive menciptakan bisnis baru berbasis teknologi.
“Sehingga mereka dengan kreativitasnya dapat menggunakan instrumen teknologi informasi, menjadi sumber daya yang mampu meningkatkan kualitas inovasi maupun mengembangkan sektor perdagangan dan jasa di Kota Bekasi,” tambahnya. (adv)
