RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penanganan longsornya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, memasuki tahap perapian. Jalan akses warga kini sudah bisa dilalui oleh pengguna jalan setelah sebelumnya tertutup oleh sampah, puing-puing pagar pembatas, dan air lindi.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Mansur Sulaeman, menjelaskan pihaknya menambah dua alat berat untuk mempercepat perapian sampah di zona yang longsor tersebut.
“Kemarin minta bantuan dari DSDABMBK untuk penambahan alat dikirim dua untuk perapian di atas. Kondisi sekarang perapian, untuk jalan warga sudah bisa dilalui, kalau untuk antrian masih,” ucap Mansur, Rabu (13/11).
BACA JUGA: Longsor Sampah di TPA Burangkeng: Akses Jalan Tertutup, Pagar Pembatas Rusak
Mansur mengakui bahwa kondisi overload sampah di TPA Burangkeng sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Dalam sehari, sekitar 600 hingga 700 ton sampah masuk ke TPA tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, pada 2025, pihaknya telah mengajukan rencana perluasan lahan TPA Burangkeng seluas 10 hektar, yang mencakup lahan untuk penampung sampah, kolam retensi lima hektar, dan lahan untuk pembangunan teknologi pengolahan sampah.
“Kemarin pak Pj juga sudah menyampaikan ke kita bahwa diusahakan akan ada pengadaan lahan di 2025. Luasnya itu baru disebut pak Pj sekitar 2 hektare,” katanya.
Menurut Mansur, selama ini sampah yang masuk ke TPA Burangkeng merupakan sampah campuran yang belum dipilah. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya tempat pengolahan sampah di Kabupaten Bekasi, agar sampah yang masuk ke TPA Burangkeng hanya berupa residu, seperti TPST Kertamukti Cibitung.
BACA JUGA: TPST Kurangi Beban TPA Burangkeng Bekasi
“Di TPST Kertamukti, sedang dalam proses pendampingan dan akan mendampingi kami selama 10 bulan. Ke depannya, semakin banyak tempat pengolahan sampah yang ada, sehingga yang masuk ke TPA hanya residu, bukan sampah yang belum terkelola,” jelas Mansur.
Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, mengungkapkan bahwa rencana perluasan TPA Burangkeng kini telah memasuki tahap pembahasan dengan DPRD Kabupaten Bekasi.
Ia mengatakan, selama ini pengelolaan sampah di TPA Burangkeng dilakukan dengan sistem dumping atau penumpukan. Namun, pada 2025 mendatang, pengelolaan sampah akan menjadi prioritas Pemkab Bekasi.
“Ke depan kita akan upayakan menggunakan teknologi seperti RDF atau lainnya, termasuk truk-truk sampahnya yang compact yang pengolahannya bisa mengurangi 1/3 nya daripada volume sampah tanpa menyisakan residu,” tandasnya. (ris)