RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Qomariyah, mendapat keluh kesah dari pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang kesulitan memasarkan produk serta akses permodalan. Hal itu banyak disampaikan saat jaring aspirasi atau Reses pertamanya di Kabupaten Bekasi.
“Untuk UMKM yang perlu kita perhatikan ini masalah pasar, penjualan. Kalau memang pasarnya sudah ada, pembelinya sudah ada, kan enak. Jangan kita produksi tahu-tahu pasarnya sepi,” ujar perempuan yang akrab disapa Siqom ini, kepada Radar Bekasi, Kamis (14/11).
Siqom mengaku akan merancang strategi bagaimana pelaku UMKM di Kabupaten Bekasi tidak lagi kesulitan memasarkan produknya. Dirinya mencontohkan, dalam satu RT ada yang menjual produk makanan, dan warga sekitar bisa menjadi pasar mereka atau terkelompok.
“Jadi kalau bisa satu kampung atau satu desa ini kita kelola, agar bisa menjadi pasar untuk para pelaku UMKM di wilayahnya. Seumpama begini, si A jualan beras, si B jualan sayuran. Nah, si B beli beras ke si A, dan si A beli sayuran ke si B, jadi yang beli kelompok dia-dia juga. Saya akan terapkan ini, apakah bisa atau tidak, karena kita belum coba,” jelasnya.
Siqom yang saat ini duduk di Komisi II, turut berperan memperhatikan dan memperjuangkan keberlangsungan pelaku UMKM di Jawa Barat salah satunya di daerah pemilihan (Dapil) Jabar IX Kabupaten Bekasi.
“Saya akan dialog kepada kelompok UMKM, bagaimana caranya kita terapkan seperti itu dulu. Dari kita untuk kita, jadi nggak usah repot-repot nyari pembeli dari luar,” sambung Siqom.
Hadirnya UMKM juga membangun industri rumahan yang mendorong kaum ibu lebih produktif. Pasalnya banyak aspirasi yang masuk dari kaum emak-emak yang berharap bisa ikut membantu perekonomian keluarga.
BACA JUGA: Siti Qomariyah Sosialisasikan Perda Desa Wisata di Muara Bakti
Namun tentunya, pelatihan terlebih dahulu diberikan serta akses permodalan lewat koperasi yang dibentuk.
“Kalau bisa kita buatkan pinjaman, UMKM kan yang dibutuhkan anggaran (modal). Bagaimana caranya agar kita bisa terbantu dari pemerintah. Insya Allah nanti saya bantu usulkan semacam koperasi. Mudah-mudahan angka bagi hasilnya tidak terlalu, nanti insya Allah akan saya bantu perjuangkan,” katanya.
Tak hanya UMKM, perempuan yang dinobatkan sebagai Komandan Emak-Emak Bekasi Mandiri ini juga banyak menerima aspirasi dari masyarakat perihal pendidikan, infrastruktur, lampu penerangan, dan lainnya.
“Jadi variasi yang disampaikan, cuma untuk saat ini masih sekolah, ada beberapa tempat yang diusulkan. Tapi tetap saya sampaikan, walaupun memang saya di Komisi II, namun di fraksi NasDem kan ada delapan dewan, barangkali nanti saya bisa bekerjasama, saling mendukung, disesuaikan kebutuhan di wilayah masing-masing,” jelasnya. (adv/pra)