RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) menjangkau 90 desa di 23 kecamatan Kabupaten Bekasi sebagai upaya pemenuhan gizi anak dan kelompok rentan.
Capaian ini disampaikan Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, Rabu (17/12) usai mengikuti Rapat Koordinasi Program Strategis Nasional MBG yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Bandung. Jangkauan ini setara dengan separuh dari total 180 desa di Kabupaten Bekasi.
Hingga saat ini, terdapat 188 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif membagikan makanan bergizi siap santap.
Program ini menjadi fondasi pembangunan sumber daya manusia, seiring jumlah penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 3.273.868 jiwa dengan populasi peserta didik yang besar.
Data penerima manfaat mencatat 66.209 siswa PAUD hingga SMP telah menerima program MBG, atau sekitar 39,9 persen dari total sasaran. Selain itu, program juga menyasar 5.770 balita, 1.139 ibu hamil, dan 1.290 ibu menyusui sebagai kelompok rentan prioritas.
Capaian penerima manfaat tercatat 2,58 persen pada PAUD, 6,08 persen pada SD, dan 31,25 persen pada SMP, seiring bertambahnya SPPG.
“Seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi sudah tercover MBG. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah mendukung program strategis nasional yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Asep dikutip dari laman Pemkab Bekasi.
Pemerintah daerah melakukan pengawasan ketat mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan di dapur, hingga pendistribusian makanan kepada penerima.
Meski demikian, Asep mengakui masih terdapat kendala, seperti sertifikasi SLHS, pengelolaan limbah sisa makanan, dan stabilitas bahan baku. Pemerintah mendorong percepatan sertifikasi SLHS, pembentukan Satgas MBG, serta kerja sama dengan kelompok tani, peternak, badan usaha milik desa, dan pelaku usaha lokal.
“Program MBG adalah investasi masa depan. Kami ingin memastikan anak-anak Kabupaten Bekasi tumbuh sehat dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” kata Asep. (oke)











