Radarbekasi.id – Dinas Pendidikan Kota Bekasi sedang menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) study tour sebagai pedoman satuan pendidikan jenjang SD dan SMP di wilayah setempat.
”Study tour ini harus disesuaikan dengan standar SOP-nya, kita sekarang sedang menyusun dan membuatnya. Jadi setiap sekolah yang akan melakukan kegiatan study tour, nanti harus mengikuti SOP yang sudah dibuat,” ujarnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah.
Hal itu dikatakannya dalam acara Coffee Morning di Kantor Disdik Kota Bekasi, Selasa (4/2). Dalam SOP tersebut akan ditentukan mekanisme study tour.
”Study tour ini kita buat mekanisme-nya. Jadi untuk SD dan SMP Negeri bisa dilakukan di pulau Jawa, kalau swasta dapat disesuaikan dengan kemampan orang tua siswa. Yang pasti dengan catatan tidak boleh memberatkan atau membebani,” katanya.
Study tour merupakan kegiatan sekolah yang diperbolehkan. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2015 pasa 19 bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan.
Namun demikian, Inayatullah menegaskan, penyelenggaraan study tour dalam satuan pendidikan tak diizinkan adanya pemaksaan. Disdik akan memberikan sanksi tegas apabila terbukti ditemukan tindakan pemaksaan oleh pihak sekolah.
”Jika ada siswa yang tidak bisa mengikuti study tour, kemudian timbul pemaksaan serta bullying. Maka saya akan menindak tegas sekolah, guru serta kepala sekolah yang bersangkutan,” tegasnya.
Ia menegaskan, maksud dan tujuan penyelenggaraan study tour ialah meningkatkan dan menambah wawasan peserta didik dalam proses pembelajaran, serta mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan lebih bisa mengeksplor pelajaran yang lebih nyata. Selain itu, melatih peserta didik dalam pembuatan karya tulis agar bisa dijadikan rujukan dalam sistem pembelajaran.
”Kita harapkan penyelenggaraan study tour ini dapat menambah wawasan serta ilmu untuk para siswa. Jangan sampai dijadikan ajang jalan-jalan saja. Makanya diawal setiap sekolah harus membuat sistem mekanisme pembelajaran agar ketika pelaksanaan sudah memiliki runtutan acaranya,” pungkasnya. (dew)