Berita Bekasi Nomor Satu

Usulkan Penambahan Titik WiFi Gratis

ILUSTRASI: Warga mengakses fasilitas WiFi gratis di Alun-Alun Bekasi belum lama ini. Kebutuhan internet gratis dan mudah diakses dibutuhkan guna membantu proses belajar daring. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Warga mengakses fasilitas WiFi gratis di Alun-Alun Bekasi belum lama ini. Kebutuhan internet gratis dan mudah diakses dibutuhkan guna membantu proses belajar daring. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 menyisakan berbagai persoalan di masyarakat. Keterbatasan akses internet hingga sarana pendukung lainnya kerap dikeluhkan.

Menyikapi persoalan itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi mengusulkan adanya subsidi internet gratis berbasis RT dan RW bagi pelajar dan mahasiswa.

”Kami akan mendorong agar pemkot Bekasi menganggarkan bantuan subsidi kuota internet gratis untuk kegiatan PJJ para pelajar dan mahasiswa berbasis RT/RW,” ungakap Sekretariat Komisi II DPRD Kota Bekasi, Syaifudin kepada Radar Bekasi, Kamis (20/8).

Dewan dari Fraksi PKS ini menambahkan, saat ini pemkot melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) akan menyerahkan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Perubahan tahun 2020 kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bekasi untuk dibahas dan ditetapkan sebagai APBD Perubahan tahun 2020.

“Apakah nanti akan dimasukkan dalam anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT), penggunaan SILPA tahun 2019 ataukah masuk dalam belanja program Dinas Pendidikan di APBD Perubahan tahun 2020, tentu nanti akan dibahas bersama TAPD dan Banggar DPRD,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Syaifudin yang juga anggota Badan Anggaran DPRD ini menjelaskan, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat Kota Bekasi saat ini. Selain dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial, adalah sistem pendidikan yang belum bisa dilakukan dengan cara tatap muka.

Menurutnya, dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh, banyak kendala-kendala yang dihadapi pelajar dan mahasiswa di Kota Bekasi. Khususnya bagi para orang tua murid harus menyiapkan budget belanja kuota internet untuk anak-anaknya. Belum lagi harus membelikan gawai , laptop untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh tersebut.

Tentu saja hal ini akan menjadi beban ekonomi yang tidak sedikit bagi para orang tua. Apalagi belum dapat dipastikan sampai kapan PJJ akan berlangsung.

Dirinya mengusulkan subsidi tersebut cukup berbasis RT dan RW, tidak berbentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada setiap pelajar atau mahasiswa di Kota Bekasi. Hal ini akan lebih meringankan pemerintah dalam menentukan besaran anggaran bantuan subsidi internet gratis tersebut dibanding dalam bentuk BLT.

Sistem koordinasi dan monitoring yang sudah ada di setiap RT dan RW akan memudahkan pengaturan dan kontrol pelayanan kuota internet gratis di masing-masing wilayah secara merata dan aman untuk membantu proses PJJ. Misalnya WiFi gratis akan dihidupkan dan disetting hanya saat jam belajar dan untuk proses PJJ , bukan untuk hal-hal lain diluar itu.

“Harapan kita program dan kepedulian pemerintah dalam pemberian subsidi kuota internet gratis (wifi gratis) akan membantu proses PJJ dan sangat ditunggu oleh pelajar dan mahasiswa, lebih khusus para orang tua di kota Bekasi,” tutupnya.

Terpisah Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Hudi Wijayanto mengatakan, untuk Wifi Pemerintah Kota Bekasi sudah menyiapkan di 244 titik WiFi gratis di 56 Kelurahan yang ada di Kota Bekasi untuk warga masyarakat.

“Ya 244 titik Wifi gratis tersebut sebenarnya bisa di manfaatkan oleh masyarakat untuk belajar daring,” kata Hudi sapaan akrabnya kepada Radar Bekasi saat di Hubungi, Kamis (20/8).

Meski ada 244 titik WiFi gratis, Lanjut dia, masih saja ada warga yang kesulitan memanfaatkan waifi gratis itu. Hal itu di karenakan target pembangunan 1.000 titik WiFi belum terpenuhi seluruhnya.

“Kita akan secara bertahap penuhi program 1.000 WiFi gratis. Dan kita akan sesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Tahun depan akan ada penambahan dari 244 titik menjadi 300 titik WiFi gratis,” imbuhnya.

Sedangkan menurutnya untuk subsidi kuota, ia mengaku belum bisa memenuhinya. Akan tetapi Pemkot mencoba untuk memaksimalkan WiFi yang sudah di siapkan untuk dapat di manfaatkan Masyarakat.

“Subsidi kuota kita (Pemkot-red) belum bisa memenuhi itu. Karena memang saat ini kebutuhan BJJ sangat meningkat, maka kita akan mencoba memaksimalkan WiFi yang sudah ada,” terangnya.

Lebih lanjut, sebenarnya satu titik WiFi gratis yang di siapkan Pemkot itu bisa di gunakan hingga puluhan warga. Jika itu digunakan hanya untuk kegiatan belajar akan tetapi jika digunakan untuk melihat YouTube dan sebagainya hanya sedikit orang saja yang bisa mengakses.

“Satu titik WiFi itu kekuatannya 20 MB, sehingga bisa di gunakan puluhan orang saja jika untuk belajar. Kalau untuk YouTube paling beberapa orang saja. Tahun ini kita belum bisa tambah lagi karena keterbatasan anggaran dan tahun depan itu akan menjadi prioritas WiFi gratis,” ungkapnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin