Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Minta Saluran Irigasi Dinormalisasi

Illustrasi : Seorang warga mencuci di bantaran kali, Desa Bojongsari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, dan dipenuhi berbagai tumbuhan, sehingga kedalaman air menjadi berkurang. DAN/RADAR BEKASI
BANTARAN KALI: Seorang warga mencuci di bantaran kali, Desa Bojongsari, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, dan dipenuhi berbagai tumbuhan, sehingga kedalaman air menjadi berkurang. DAN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Saluran irigasi yang berada di Kecamatan Cikarang Timur, mulai tidak normal. Di tengah volume air yang tak menentu, bantaran saluran tersebut dinilai sudah tidak berfungsi secara maksimal.

Informasi yang berhasil dihimpun Radar Bekasi, saluran irigasi tersebut mengairi Desa Pasir Tanjung, Desa Cipayung, Desa Labansari dan Desa Bojongsari, Kecamatan Cikarang Utara. Sejauh ini, kondisi tidak normal, dirasakan warga satu desa Bojongsari, lantaran saluran air sudah dipenuhi ilalang dan lumpur.

Keberadaan saluran irigasi yang melintasi empat desa tersebut, dimanfaatkan warga untuk mengairi persawahan mereka.

“Kondisin air irigasi-nya sudah penuh ilalang dan pendangkalan, karen banyak lumpur. Warga sempat minta normalisasi, tapi katanya itu bukan ranahnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Jadi sampai sekarang kondisinya begitu, tidak maksimal,” ujar salah salah seorang warga Desa Cipayung, Yuyus Somantri (40), Senin (24/8)

Memang tidak lazim, saluran air yang semestinya bisa menahan air dan bisa mengendalikan air pada musim hujan atau saat curah air tinggi, tidak bisa terbendung. Sehingga air langsung tinggi, dan rawan merendam perumahan yang ada di sepanjang saluran air tersebut.

Kondisi luapan air sempat dirasakan salah seorang petani ikan di dekat saluran air di Desa Bojongsari, Darmo (51). Dirinya yang kerap merasakan betul kondisi air saat mengalami peningkatan.

Darmo yang membudidayakan ikan di saluran irigasi tersebut, terpaksa memanen ikan-nya lantaran khawatir ada curah huja mendadak.

“Karena sudah lama begini, kami bisa tau kapan air akan naik ke permukaan. Kalau tidak dipanen sekarang, tiba- tiba aliran air gede, bisa habis ternak ikan saya,” bebernya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Cikarang Utara, Rismanto mengaku, empat desa yang dilewati aliran irigasi, memang sudah tidak layak. Bahkan, pihaknya bersama desa, sudah sepakat untuk melakukan normalisasi. Normalisasi sendiri, menyusul kekhawatiran saluran irigasi tidak bisa menjadi titik untuk pembuangan air di tiga desa, saat terjadi banjir.

“Kalau untuk pengairan, itu kewenangan Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT) II. Kami sudah berembuk untuk menormalisasi, sehingga fungsinya sebagai irigasi, bisa tetap jalan. Sejauh ini memang sudah tidak normal, dan kami juga sudah membahasnya bersama pihak desa setempat,” terang Rismanto. (dan)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin