Berita Bekasi Nomor Satu

LKP Modesta Helat Pendidikan Kecakapan Wirausaha

BERIKAN ALAT JAHIT: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Modesta Education Center memberikan alat jahit kepada wirausaha yang ikuti PKW, Senin (31/8). AHMAD PAIRUDZ/RADAR BEKASI
BERIKAN ALAT JAHIT: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Modesta Education Center memberikan alat jahit kepada wirausaha yang ikuti PKW, Senin (31/8). AHMAD PAIRUDZ/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, mengikuti pembinaan dan motivasi untuk penyelenggaraan program pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) yang diadakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Modesta Education Center, di Ruko Palazo Perumahan Mutiaragading, Mustikajaya, Senin (31/8).

Pimpinan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Modesta Education Center, Rahmayana mengatakan, LKP Modesta salah satu lembaga kursus menjahit yang bergerak di bidang fashion yang berdiri tahun 2009 dan sudah terakreditasi PNF (pendidikan nonformal).

“Program PKW ini kita adakan karena kita mendapat dana bantuan dari direktorat kursus dan pelatihan direktorat jenderal pendidikan vokasi kementerian pendidikan dan kebudayaan,” ujar Rahmayana kepada Radar Bekasi, Senin (31/8).

Penyelenggaraan program PKW ini, lanjut Rahma, pihaknya juga mengundang Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi yang diwakili oleh Marwah Zaitun dan Kabid PAUD Dikmas selaku pembina PKW.

Hadir pula dari pihak permodalan BRI cabang Tambun Bekasi, Cecep Ismu Hanarso selaku Asisten Manajer Pemasar Mikro.”BRI selaku pihak permodalan dalam hal ini ikut membantu para pelaku-pelaku usaha UMKM untuk mengembangkan usaha mikro,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, sejumlah pelaku UMKM lulusan PKW 2019 yang sudah berhasil menjalankan usahanya juga diundang.

Pada tahun 2020 ini, program PKW mengangkat tema “menjahit blus bernuansa rajut” yang diikuti oleh 20 orang peserta usia 16 hingga 30 tahun.

Program ini juga, memfasilitasi sejumlah masyarakat yang tidak bekerja, putus sekolah dan masyarakat tidak mampu sehingga memiliki keahlian di bidang menjahit dan berwirausaha.

“Mereka akan di berikan pelajaran keterampilan menjahit, kewirausahaan, dan nantinya akan dibentuk rintisan kelompok usaha. Pembelajaran dilaksanakan kurang lebih 200 jam pertemuan latihan (JPL). Dan pendampingan usaha kurang lebih selama dua bulan,”tambahnya.

Selain itu, ia mengaku, pada saat dibentuk kelompok usaha peserta akan diberikan modal usaha seperti mesin jahit, mesin obras, bahan dan perlengkapan fashion.

“Saya berharap dengan banyaknya dukungan dari beberapa pihak serta dibina di lembaga yang kompeten tentunya akan melahirkan wirausaha-wirausaha muda di kecamatan Mustikajaya dan sekitarnya,” ungkapnya. (pay/pms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin