Berita Bekasi Nomor Satu

Delapan Bulan 280 Kasus Kebakaran

ILUSTRASI: Pedagang membersihkan sisa-sisa barang dagangannya yang terselamatkan pasca kebakaran yang melalap bangunan kios di Lantai 1 Pasar Baru Bekasi, 14 September lalu. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Pedagang membersihkan sisa-sisa barang dagangannya yang terselamatkan pasca kebakaran yang melalap bangunan kios di Lantai 1 Pasar Baru Bekasi, 14 September lalu. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jajaran Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Bekasi meminta, agar masyarakat waspada terhadap ancaman kebakaran yang kapanpun bisa terjadi utamanya ketika musim panas.

Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Aceng Solahudin menyebut, setiap memasuki puncak musim panas ancaman kebakaran diprediksi bisa berkali-kali lipat dari biasanya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta warga selalu waspada dan mengantisipasi kejadian tersebut.

“Kami memprediksi September dan Oktober ini kasus kebakaran bakal meningkat, karena saat ini kita kan sudah masuk puncak musim panas yang kemungkinan sampai Oktober nanti. Jadi, biasanya setiap musim panas kasus kebakaran itu terjadi bisa 4-5 kali dalam sehari, dan kita kini sedang memasuki puncaknya,” kata Aceng ditemui Radar Bekasi di kantornya, beberapa waktu lalu.

Menurut Aceng, berdasarkan data Damkar Kota Bekasi pada periode Januari-Agustus 2020 ini, kejadian kebakaran sudah mencapai angka 280 kasus. Dari jumlah itu, diakui Aceng, memang masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang total seluruhya, sebanyak 344 kasus dari periode Januari-Desember 2019.

“Tapi, saya mempediksi dalam dua bulan kedepan kasus ini meningkat, karena dampak dari puncak musim panas yang sedang terjadi sekarang ini,” ungkapnya.

Lebih jauh, Aceng menegaskan, butuh peran bersama seluruh pihak yang ada di lingkungan masyarakat, perkantoran, dan perusahaan untuk selalu bisa meminimalisir penyebab timbulnya kasus kebakaran.

“Buat masyarakat bisa untuk selalu cek secara teliti barang-barang yang potensi timbul kebakaran, misal alat kelistrikan, elekronik, kompor, dan hindari pematik atau korek api dari anak-anak, sementara buat yang di perkantoran dan perusahaan dapat mengecek sistem alat deteksi yang ada pastikan berfungsi,” tegasnya. (mhf)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin