Berita Bekasi Nomor Satu

869 Karyawan Positif Corona

KLASTER TERBESAR : Pekerja keluar dari PT Indonesia Epson Industry di kawasan industri EJIP Desa Sukaresmi Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Senin (21/9). Sebanyak 369 karyawan di perusahaan Epson positif Covid-19 dan menjadi klaster terbesar di Kabupaten Bekasi.ARIESANT/RADAR BEKASI
KLASTER TERBESAR : Pekerja keluar dari PT Indonesia Epson Industry di kawasan industri EJIP Desa Sukaresmi Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Senin (21/9). Sebanyak 369 karyawan di perusahaan Epson positif Covid-19 dan menjadi klaster terbesar di Kabupaten
Bekasi.ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 869 karyawan dari 46 perusahaan di Kabupaten Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19. Ratusan pekerja tersebut saat ini menjalani perawatan di RS rujukan serta isolasi di seperti Gedung Bapelkes Cikarang dan Wisma Ki Hajar Dewantara. Sebagian lainnya isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Data kita sampai saat ini ada 46 industri atau perusahaan yang terlapor terkonfirmasi positif, baik dengan angka yang banyak maupun sedikit,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, Senin (21/9).

Menurut pria yang juga sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan ini, jumlah perusahaan yang terkonfirmasi Covid-19 tidak hanya di dalam kawasan industri. Hanya saja, dirinya tidak bisa menjelaskan secara detail kasus positif dari masing-masing perusahaan. “Untuk angka detailnya saya enggak hafal. Tapi angka hari ini lebih 869 kasus positif dari 46 perusahaan,” ucapnya saat ditemui di Gedung Dinas Kesehatan.

Namun dirinya menjelaskan, untuk kasus positif yang paling banyak terjadi di PT Indonesia Epson Industry, yang berada di Kawasan EJIP, Cikarang Selatan. Sampai saat ini, terdapat 369 karyawan positif Covid-19 di perusahaan tersebut.
Ia menjelaskan, penyebaran wabah Covid-19 di PT Indonesia Epson Industry berawal, setelah pihaknya pada Selasa (15/9) lalu, mendapatkan laporan bahwa ada salah satu perusahaan di awasan EJIP, yang karyawannya terpapar virus corona.

Berbekal informasi itu kata Alamsyah, pihaknya melakukan klarifikasi lapangan ke perusahaan pada Kamis (17/9) lalu. Kemudian dari hasil investigasi data, ternyata kasus ini berawal, ketika diawal bulan bulan ini ada pertemuan di perusahaan tersebut.

Pada saat itu, pertemuan itu menghadirkan narasumber dari luar daerah. Dirinya beranggapan, narasumber yang hadir dalam pertemuan tersebut sudah terkonfimasi Covid-19, hanya saja tanpa gejala.

“Ternyata awalnya kasus ini ketika di awal September ada pertemuan, saat itu hadir narasumber dari luar daerah. Kemungkinan besar saat itu narasumber tersebut sudah terkonfimasi, tapi tanpa gejala,” jelasnya.

Setelah itu, selang beberapa hari kemudian ditemukan orang bergejala. Kemudian pihaknya langsung melakukan rapid test dan ditemukan ada beberapa yang reaktif. Lalu dilakukan pemeriksaan swab test, ditemukan enam karyawan yang positif Covid-19.

Dia mengaku, pada Sabtu (12/9) lalu, dilakukan pemeriksaan swab yang lebih massif, ditemukan 26 orang positif. Kemudian dilakukan swab lebih banyak, dan angkanya berkembang terus. Menurutnya, angka terkonfirmasi kembali meningkat pada Jumat (18/9) lalu, menjadi 192 kasus. Sampai akhirnya, pada Minggu (20/9) lalu, angka positif kembali meningkat menjadi 352 kasus. Lalu pada Senin (21/9), angka terkonfirmasi kembali mengalami peningkatan.

“Angkanya berkembang terus, setelah dilakukan sweb lebih banyak. Dan hasil update beberapa jam yang lalu, meningkat menjadi 369 kasus positif dari 4.000 orang yang sudah diperiksa,” ungkapnya.

Dari 369 karyawan yang terkonfirmasi hingga saat ini, Alamsyah mengaku, sebagian besar warga Kabupaten Bekasi. “238 warga Kabupaten Bekasi, selebihnya orang Kota Bekasi, Karawang, dan Jakarta,” ucapnya.

Saat ini, dirinya menegaskan, PT Indonesia Epson Industry sudah tidak beroperasi sementara hingga 2 Oktober 2020. Namun, menurut pantauan Radar Bekasi di perusahaan itu pada pukul 10.13 WIB, terlihat masih ada aktivitas di dalam gerbang perusahaan tersebut. “Mulai 19 September kemarin, untuk sementara operasional berhenti sampai 2 Oktober,” tuturnya.

Dirinya memastikan, dari kasus positif ini, tenaga kesehatan yang ada di puskesmas sudah melakukan trecking kepada orang-orang kontak erat. Kata dia, rata-rata orang yang positif itu tinggal di wilayah Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cikarang Barat, Cibitung, dan Tambun Selatan.

“Sudah dilakukan trecking, walaupun belum selesai semuanya. Nanti kontak erat yang dilapangan ini, akan kita tindak lanjuti dengan pemeriksaan swab. Cuma memang, akhir-akhir ini 80 persen kasus itu, Orang Tanpa Gejala (OTG). Jadi memang dibutuhkan kejujuran dari setiap orang,” sambungnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bekasi, Supriadinata mengaku, kesulitan menampung pasien Covid-19. Menurutnya, sarana isolasi perlu menjadi prioritas saat ini karena tempat yang disiapkan oleh Pemkab Bekasi sudah penuh.

“Sudah diputuskan dengan pihak perusahaan. Saat ini, Sedang mencari hotel bintang 2 atau 3. Informasi sementara pihak perusahaan PT IEI menyiapkan hotel sebagai tempat isolasi. Tapi, masih belum bisa dikonfirmasi lokasi ketersediaannya. Sampai sekarang dari klaster sebelumnya, tiga lokasi isolasi penuh,” singkatannya.

Sementara itu, penelusuran imbas dari klaster PT Indonesia Epson Industry sangat dirasakan warga. Aktivitas warga pun mulai menurun, seperti di di Kampung Rawa Sentul Cikarang Timur. Sebagian besar warga kampung tersebut merupakan karyawan PT Indonesia Epson Industry.

Warga Jalan tapir, Kelurahan Sertajaya, Amirullah (29) misalnya. Dirinya mengaku takut untuk menyampaikan kondisi di sekitar tempat tinggalnya. Ia menyatakan, semenjak muncul kasus di PT Indonesia Epson Industry, aktivitas warga menurun. “Sekarang sepi. Pada takut keluar rumah, juga yang di rumah pada takut ngobrol sama orang luar,” katanya.

Diakuinya, bahwa untuk menemukan warga yang isolasi mandiri di perkampungan itu tidaklah sulit. Karena, ada beberapa warga yang saat ini sedang menjalani isolasi di kampung tersebut. “Kalau yang dirumahkan ada banyak. Tapi kalau yang positif di isolasinya di bapelkes, gak jauh dari sini,” tukasnya.

Di lain tempat, kondisi kekhawatiran juga dirasakan sejumlah warga perumahan. Pasalnya, imbas dari klaster pada perusahaan sudah membuat warga di perumahan memilih beraktivitas di dalam rumah.

Kekhawatiran warga masyarakat, yang tinggal di perumahan dirasakan Andini Safitri (40) warga Perumahan taman Sari Lippo Cikarang.

“Sebenarnya disini sehari- harinya memang sepi. Tapi sekarang, banyak juga yang terkena Covid disini, ada juga yang ODP isolasi. Tapi tepatnya dimana gak tau saya. Sensitif juga kalau saya sampaikan. Tapi yang banyak di isolasi mandiri disini dari Epson (PT IEI.red), ” katanya, singkat Fitri. (pra/dan)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin