Berita Bekasi Nomor Satu

Segera Rampungkan Studi Kelayakan

Illustrasi Sampah : Alat berat menata tumpukkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi hingga saat ini masih mempersiapkan penyusunan Feasibility Study atau studi kelayakan terkait sistem pengelolaan sampah di Kota Bekasi.

Hal itu juga menindaklanjuti Perpres (Peraturan Presiden) nomor 35 tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengelolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

Hal itu juga berkaitan dengan dirampungkannya revisi Peraturan Daerah (Perda) nomor 15 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah di Kota Bekasi.

“Ya karena Kota Bekasi masuk dalam Perpres nomor 35. Sehingga kita (Dinas LH) sedang mempersiapkan penyusunan FS (Feasibility Study),” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana kepada Radar Bekasi, Senin (15/2).

Menurutnya, jika FS nya sudah selesai baru akan dilelangkan. Untuk FS nya sendiri akan memakan waktu selama tiga bulan. Dan kemungkinan akhir April akan selesai.

Kemudian, setelah uji kelayakan selesai pihaknya akan mempersiapkan pelelangan untuk menentukan badan hukum siapa investor yang akan memenangkan proses lelang.

“Proses pelelangan juga paling lama tiga bulan. Tidak bisa cepat-cepat, karena ini proyek besar. Kita harus betul-betul,” ucap Yayan.

Lebih lanjut, Yayan mengaku, dalam revisi Perda tentang pengelolaan sampah pihaknya mengklaim sudah mempersiapkan semuanya dan tengah dalam proses.

Dijelaskannya untuk investor sudah banyak yang menawarkan dan berminat terkait pengelolaan sampah menjadi energy di TPA Sumur Batu. Hanya saja pihaknya sedang persiapkan susuanan studi kelayakan. Sebab, FS sebagai patokannya.

Selain itu, untuk tempat pengelola sampah menjadi energy, pihaknya akan menempatkannya di tempat yang baru. Dikatakannya, lahan pengelolaan yang akan disiapkan nantinya memiliki luas 5 Hektare tidak jauh dari TPA Sumur Batu.

“Pada intinya kita tidak akan memakai atau menggunakan tempat pengelolaan sampah yang lama. Karena lokasinya terlalu sempit, dan nanti akan kita siapkan tidak jauh dari lokasi (lama) lahannya mencapai 5 Hektar,” terangnya.

Pihaknya mengaku, sepulu investor lebih sudah tertarik terkait pengelolaan sampah berbasis energy yang sebelumnya sempat mandek.

“Kalau FS dan Lelang ini berjalan lancar tahun ini, pembangunan akan bisa berjalan tahun depan. Kita harap teknologi yang bagus agar pengelolaan sampah bisa masuk semua untuk dikelola,” tukasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin