Berita Bekasi Nomor Satu

214.625 Lansia Siap Divaksin

Ilustrasi seorang petugas medis tengah menyiapkan suntikan untuk vaksinasi Covid-19 (AFP)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Vaksinasi tahap ke dua sudah dimulai, kemarin. Salah satu sasarannya yakni warga Lanjut Usia (Lansia). Pemerintah Kota Bekasi mencatat, warga berusia diatas 60 tahun sebanyak 214.625 orang. Pemberian vaksin tahap ke dua untuk wilayah Jawa barat rencananya dilaksanakan pada Meret mendatang.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memperkirakan sasaran vaksin tahap ke dua sebanyak 38,5 juta orang, diantaranya warga Lanjut Usia (Lansia) yang sebelumnya tidak termasuk dalam sasaran vaksin sebanyak 21,5 juta orang. Secara keseluruhan, sasaran penerima vaksin tahap dua terdiri dari pedagang pasar, tokoh agama dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintahan, aparatur sipil negara, sampai di bidang pariwisata, termasuk pengemudi ojek online.

Data Disdukcapil Kota Bekasi, warga dengan usia 60 sampai 64 tahun sebanyak 96 ribu lebih jiwa, usia 65 sampai 69 tahun sebanyak 62 ribu lebih jiwa, usia 70 sampai dengan 74 tahun sebanyak 30 ribu lebih jiwa. Sedangkan untuk usia 75 tahun lebih sebanyak 25 ribu lebih jiwa, data ini sampai dengan semester dua tahun 2020 lalu.

“Warga berusia diatas 60 tahun sampai semester dua tahun 2020 sebanyak 214.625 orang,” kata Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, Taufik Hidayat, Rabu (17/2).

Sejak mempersiapkan data untuk vaksinasi tahap satu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi. Untuk warga Lansia, pihaknya masih menunggu permintaan data dari Dinkes Kota Bekasi. Data yang lebih dulu disampaikan kepada Dinkes Kota Bekasi adalah data warga sasaran vaksin untuk rentang usia 18 sampai dengan 59 tahun.”Untuk penyampaian data selanjutnya, pihak yang berwenang belum mengajukan permintaan,” tambahnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengaku belum mempersiapkan data lansia. Jumlah penerima vaksin untuk Lansia ini akan diusulkan seluruhnya terlebih dahulu sambil menunggu informasi selanjutnya.

Pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Lansia. Pemeriksaan kesehatan bagi Lansia ini dijelaskan lebih detail untuk memastikan sasaran siap untuk menerima vaksin.”Karena kan alokasi logistiknya sesuai data awal kemarin itu belum ada, jadi kita masih menunggu,” katanya.

Bagi sasaran vaksin lainnya ditahap dua, Dinkes Kota Bekasi telah berkoordinasi dengan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), Dinas Periwisata dan Budaya (Disparbud), hingga Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk mempersiapkan data sasaran vaksin untuk diinput ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemekes. Persiapan untuk vaksinasi tahap dua tidak jauh beda dengan vaksinasi tahap satu, hanya saja pihaknya perlu mempersiapkan tenaga ekstra untuk jumlah sasaran lebih banyak.”Cuma kita harus siap dengan jumlah (vaksin) yang lebih besar, karena dapatnya lebih besar, cuma angkanya kita belum bisa kasih,” tambahnya.

Bagi sasaran penerima kelompok pengemudi Ojek Online (Ojol), pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menjalin komunikasi dengan komunitas Ojol. Metode ini sama dengan yang dilakukan untuk sasaran tokoh agama, melalui FKUB.

Vaksinasi tahap satu dikebut untuk rampung akhir Februari, sampai dengan kemarin, jumlah Nakes yang telah menerima vaksin pada suntikan pertama sebanyak 13.173 Nakes. Sementara jumlah jauh lebih sedikit Nakes yang telah menerima suntikan ke dua, baru 6.788 Nakes, meskipun demikian Dinkes Kota Bekasi optimis selesai sampai dengan akhir bulan ini.”Bisa, karena sudah ada orangnya (yang telah menerima suntikan pertama),” tukasnya.

Kepada Nakes yang telah menerima suntikan pertama, rencananya Dinkes Kota Bekasi akan melaksanakan pemeriksaan. Informasi yang diterima saat ini, tidak ada gejala yang dirasakan oleh enam ribu lebih Nakes setelah menerima suntikan ke dua. Laporan yang ia terima, kekebalan tubuh enam ribu Nakes tersebut telah terbentuk, untuk itu ia berencana melakukan pemeriksaan kesehatan.

Sebagai salah satu sasaran penerima vaksin, efek samping dan gejala usai menerima vaksin masih menjadi perbincangan. Muncul pro dan kontra mengenai vaksinasi dikalangan pengemudi Ojol.

“Dibawah juga lagi pada berdebat, beda pendapat sih, ada yang setuju, tapi paling banyak yang ane ngobrol pada nggak mau divaksin,” kata pengemudi Ojol yang juga mantan ketua paguyuban pengemudi Ojol Gograber Indonesia Bekasi, Derry (36).

Pribadinya, terpilih sebagai sasaran vaksin tidak masalah, asalkan pemerintah memberikan jaminan efek yang mungkin timbul setelah menerima vaksin. Informasi yang ia dapat mengenai efek samping setelah menerima vaksin, sampai dengan informasi pejabat terkonfirmasi Covid-19 setelah menerima vaksin membuat ragu untuk menerima vaksin.

Selain efek samping yang timbul, munculnya Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur sanksi administratif hingga denda juga menjadi perdebatan di kalangan pengemudi Ojol. Sebagian setuju, sebagian lagi tidak.”Mereka pada bilang yang penting jaga kesehatan sendiri, imun harus bagus, perbanyak suplai vitamin C,” tambahnya.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi belum bisa memastikan jumlah untuk penerima vaksin tahap kedua, setelah Tenaga Kesehatan. Pasalnya, hingga saat ini masih dalam tahap pendataan untuk penerima vaksin tahap kedua, seperti TNI, Polri, pedagang pasar, dan beberapa lainnya.

“Lagi pendataan, untuk jumlah penerimanya belum tahu. Karena sekarang masih diminta ke pimpinan unit kerjanya, batas pengajuannya akhir bulan ini,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, kepada Radar Bekasi, Rabun(17/2).

Untuk sekarang, kata Alamsyah, masih pemberian vaksin tahap kedua untuk Nakes. Khusus untuk Nakes yang pada tahap pertama sudah diberikan. Sejauh ini, sudah 70 persen Nakes yang diberikan, dari jumlah keseluruhan sebanyak 10.450. Dirinya menargetkan, pemberian vaksin tahap kedua ini akan diselesaikan pada Minggu ini.

“Kita targetkan pemberian vaksin tahap kedua untuk Nakes bisa selesai Minggu ini, sekarang sudah 70 persen. Setelah itu akan dilanjutkan untuk pelayanan publik seperti, TNI, Polri, Pedagang Pasar, dan lainnya,” jelasnya.(sur/pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin