Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Desa Sumbersari Siap-siap Direlokasi

DUDUK SANTAI: Seorang anak duduk santai sambil bermain gawai diantara puing-puing rumah yang hancur akibat diterjang banjir Sungai Citarum, di Desa Sumberurip Pebayuran, Rabu (24/2). ARIESANT/RADAR BEKASI
DUDUK SANTAI: Seorang anak duduk santai sambil bermain gawai diantara puing-puing rumah yang hancur akibat diterjang banjir Sungai Citarum, di Desa Sumberurip Pebayuran, Rabu (24/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 135 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Kampung Poncol, Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, akan direlokasi (pindah) ke tempat yang lebih tinggi. Sebab, pemukiman yang berada di bantaran Sungai Citarum ini, setiap tahun selalu terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai atap rumah.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Sumbersari, Nur Fadilah. Menurutnya, terkait relokasi ini, dirinya sudah membicarakan dengan warga yang tinggal di tempat tersebut. Pasalnya, setiap musim penghujam, air bisa sampai ke atap rumah, mengingat lokasinya itu persis di bantaran Sungai Citarum.

“Ya sering kebanjiran, karena posisinya di bantaran Sungai Citarum, dan ada 135 KK. Relokasi ini sesuai keinginan warga, dan saya sebagai kepala desa,” ujarnya kepada Radar Bekasi saat ditemui di lokasi pengungsian banjir, belum lama ini.

Disampaikan Nur, untuk lahan bagi warga yang akan direlokasi belum bisa dipastikan,. Akan tetapi, loikasinya masih di Desa Sumbersari. Oleh karena itu, dirinya akan menyampaikan permohonan relokasi ini ke bupati, agar bisa mendapat solusi yang baik, mengingat lahan tersebut milik Perusahaan Umum Jasa Tirta (PJT).

“Makanya saya perlu ngobrol sama Bupati dan Disperkimtan, terkait relokasi ini. Fungsi dari permohonan relokasi ini, saya minta rumah plus lahan ke Pemerintah Daerah (Pemda),” tuturnya.

Sedangkan Camat Pebayuran, Hanip Zulkipli menyampaikan, untuk warga yang tinggal di Kampung Poncol, solusi terbaiknya memang harus dilakukan relokasi, mengingat rumah itu berada di bantaran Sungai Citarum. Sehingga setiap tahun selalu terendam banjir, dan tentunya membahayahkan jiwa.

“Solusi terbaik, warga harus direlokasi, dan tidak boleh menolak, karena setiap tahun kebanjiran, dan itu membahayahkan keselamatan juga,” ucapnya.

Untuk sekarang, kata dia, sebagian warga masih memilih untuk bertahan. Artinya, tidak mau direlokasi. Alasan-nya, karena sudah lama tinggal di tempat tersebut. Sehingga, bupati sedang mengupayahkan untuk menyiapkan tanah dan rumah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

“Sekarang bupati akan mengupayahkan untuk merelokasi mereka (warga). Nanti Pemda akan mencari lahan-nya, tempat yang lebih aman. Sebagian warga sudah mau, tapi ada juga yang menolak direlokasi,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja menjelaskan, relokasi warga yang berada di Desa Sumbersari, melalui program Bebenah Bedah Tata Rumah. Di mana, warga akan diberikan uang untuk mencari lahan dan membangun rumah.

“Terkait relokasi, kami punya program Bebenah Bedah Tata Rumah. Itu kan bisa nanti digunakan untuk pembelian lahan, sisanya digunakan buat membangun, dari pada setiap tahun mengalami banjir,” tegas Eka. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin