RADARBEKASI.ID, BEKASI – Membangun bisnis kedai kopi menjadi pilihan Hendry Andhika BN, ketimbang nongkrong yang banyak membuang waktu.Hendy-begitu ia disapa mengaku, awalnya suka nongkrong seperti remaja sesusianya di kafe hanya untuk sekadar berbincang-bincang bersama teman-temannya. Seiringnya waktu, ia sadar bahwa kegiatan yang dilakukan tak memiliki banyak manfaat.

“Suka nongkrong, buang-buang waktu dan uang itu udah jadi hal yang biasa buat anak muda, termasuk saya. Tapi lama kelamaan mikir kok nggak ada gunanya,” ungkap remaja berusia 21 tahun ini.

Disela obrolan di sebuh kafe , Hendy memiliki ide untuk membuat tempat nongkrong bersama temannya. Ide itu direalisasikan pada Januari 2020 dengan membuka kedai kopi di ruko yang diberi nama “Therapeutic Coffee”, dengan modal minim Rp6 juta.

Kata “Therapeutic” memiliki arti terapi kopi dapat menjadi bahann untuk merilekskan tubuh dan pikiran. Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana (Unkris) ini berharap, kedai kopinya ini bisa menjadi tempat refleksi bagi orang-orang yang ingin melepas penat di sela padatnya aktivitas.

“Intinya aku pengin orang-orang yang hadir di kedai kopi ini bisa merasa nyaman dan menghilangkan pikiran dari kegiatan yang dilakukan pada hari itu,” pungkasnya. (dew)