Berita Bekasi Nomor Satu

Perlu City Branding

ILUSTRASI : Pengendara melintas di Jalan Chairil Anwar, depan Tugu Bambu Runcing di Kawasan Bekasi Timur,Kota Bekasi, Senin (23/3). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
ILUSTRASI : Pengendara melintas di Jalan Chairil Anwar, depan Tugu Bambu Runcing di Kawasan Bekasi Timur,Kota Bekasi, Senin (23/3). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahjono mengatakan, keberhasilan merealisasikan program daerah yang berdampak positif ke masyarakat akan menjadi perbincangan.

Semakin banyak yang menulis tentang keberhasilan Kota Bekasi, diakuinya akan berjalan beriringan dengan tujuan dan visi Kota Bekasi.

“Kota ini butuh branding, makanya Kota Bekasi ini harus menjadi kota yang keren, bahagia dan sehat. Kota yang nyaman dan bahagia dihuni oleh warganya dan ini harus disampaikan dan bisa tereksplor,” kata Mas Tri sapaan akrabnya, Kepada Radar Bekasi, Selasa (23/3).

Dijelaskannya, visi Kota Bekasi menjadi kota yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera dan ihsan harus dimaksimalkan.

Untuk mewujudkan visi tersebut diakuinya tentu harus ada usaha dan tersampaikannya informasi ke masyarakat luas.

Diakunya keluhan dan harapan masyarakat luas hingga kalangan milenial harus bisa terakomodir. Sehingga dalam hal ini, pemerintah didalamnya sejumlah stakeholder terkait ikut berperan.

“Mata, hati dan telinga semua stakeholders yang ada di kota Bekasi harus ikut berperan,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia ada yang disebut dengan pentahelix di dalamnya ada pemerintah, dunia usaha, akademisi, LSM dan media. ”Jika semua ini berkolaborasi akan baik, karena zaman yang sudah semakin cepat dan dinamis harus ada informasi yang aktual dan faktual,”paparnya.

Selain itu, kanal-kanal informasi selalu terbuka, apalagi Pemkot Bekasi mulai dari kelurahan, kecamatan, OPD, serta di tingkat kota sendiri ada yang namanya Patriot Operating Center (POC), informasi 24 jam.

“Karena itu semua adalah sebagai sarana untuk penyambung disparitas antara keinginan dengan kemampuan. Dan inilah yang kemudian berkolaborasi,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Mas Tri juga mengaku, pemerintah banyak memiliki keterbatasan baik pendanaan, daya kreativitas maupun sumber daya. Akan tetapi semua itu bisa tertutupi jika ada yang menjembatani yakni komunikasi yang baik.

“Pemerintah punya RPJMD, punya Renstra, tinggal nanti di lihat apa yang belum dilaksanakan. Jangan-jangan yang ditulis oleh para Jurnalis tidak ada di dalam Renstranya, jurnalis menulis kemana kalo kita tidak ada Renstranya, kesitu juga tidak akan kita laksanakan,” paparnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin