RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi, bekerjasama dengan PT Komatsu Undercarriage Indonesia (KGI), mengadakan pelatihan tenaga kerja dengan program peningkatan kompetensi dasar metalwor bagi pemasok.
Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi, Suhup meyampaikan, bahwa pemerintah sudah mulai berperan terkait dengan masalah kegiatan pelatihan, dan berharap, segala bentuk pelatihan dapat diikuti dengan sungguh-sungguh, serta menaati protokol kesehatan, karena tahun ini masih dalam keadaan pandemi.
Kata dia, kegiatan pelatihan diselenggarakan sejak dari tanggal 24 Maret – 6 April 2021. Sekadar diketahui, pelatihan tersebut akan dimaksimalkan untuk peningkatan kesadaran, dan kompetensi pemasok KGI dengan fokus di empat aspek kompetensi (Safety, Machining, Welding, Inspection).
Pelatihan ini melibatkan 56 peserta dari 22 pemasok lokal KGI. Sebagai wujud nyata, Komatsu Way terus mengupayakan komitmen pada peningkatan kehandalan dan daya saing perusahaan di tengah situasi pandemi Covid-19, dan fluktuasi ekonomi global yang berkepanjangan.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dan Disnaker, sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan bagi para pemasok atau supplier oleh PT Komatsu selama satu minggu. Saya berharap, agar peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” imbuh Suhup.
Ia juga berharap, dengan adanya pelatihan tersebut, dapat meningkatkan keterampilan para supplier, dan produktivitas semakin bertambah, yang berujung pada perputaran roda perekonomian.
“Dengan adanya pelatihan ini, para calon tenaga kerja lebih mengetahui tugasnya, terampil dan memahami apa yang dikerjakan. Dan melalui pelatihan ini, tentunya dari Komatsu berharap, tingkat produktivitas semakin meningkat, seiring dengan permintaan yang banyak,” terang Suhup.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Komatsu Undercarriage Indonesia, Jamaludin menambahkan, secara resmi Komatsu membuka pelatihan untuk seluruh rangkaian pemasok industri alat berat di Indonesia yang ada dibeberapa bidang, yaitu pengelasan, machining, dan inspection. Pelatihan ini juga diikuti 22 perusahaan yang dibagi dalam beberapa batch, karena situasi Covid-19.
“Kami harapkan, waktu pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga hasilnya lebih positif. Sebab, yang paling penting adalah kepercayaan pelanggan nomor satu,” tandas Jamaludin. (and)
