RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaku usaha di bidang fesyen terus berinovasi dan berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan Ramadan ini.
Pasalnya kebutuhan fesyen muslim banyak diburu saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Ya, Ramadan di dua tahun terakhir ini memang tak seperti biasanya. Pandemi membuat geliat industri fesyen juga merasakan dampaknya. Kini pelaku usaha fesyen juga terus berinovasi guna mendongkrak kembali daya beli masyarakat.
Berbagai model pakaian muslim wanita seperti gamis shafira dan model klasik saat ini masih banyak diminati.
Operasional Manajer Gerai Busana Muslim Halwa Mal Metropolitan Bekasi, Ronnie Agus H mengatakan, meski dihadapkan dengan pandemi, pihaknya tetap berinovasi dan berkreasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan busana muslim.
Model terbaru kali ini bermodel klasik, karena di pasaran dan di marketplace paling banyak diminati.
“Pokoknya bentuk-bentuk bahannya, desainnya kita lebih elegan. Karena dalam menyambut Lebaran juga. Jadi yang kita ambil bentuk untuk model busana Ramadan ini bentuk klasik,” kata Ronnie kepada Radar Bekasi ketika ditemui di Tenant Halwa di Mal Metropolitan Bekasi, Kamis (22/4).
Model busana muslim yang di produksi, lanjut dia, ada apparel dan scarf juga. Untuk apparel tahun ini ada delapan artikel dan scarfnya ada 12 artikel.
Kemudian, mukena juga yang menjadi andalan. Halwa memiliki enam artikel. Scarf di Halwa berkolaborasi bersama model busana muslim yang cukup terkenal.
“Ya untuk scarfnya ini di kita unique product. Dan setiap busana yang di jual di sini tidak terlalu mahal, tapi kualitasnya tidak kalah dengan busana lainnya,” ujarnya.
Dirinya mengaku, dalam menjalankan bisnis busana muslim pihaknya mulai membuka tenant dari pukul 10.00 sampai pukul 21.00 malam.
Untuk meningkatkan penjualan di Ramadan ini yang masih dilanda Covid-19, pihaknya berupaya memberikan diskon. Selain itu, saat ini ada kegiatan Bekasi Great Sale. Pihaknya mendukung hal tersebut untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap para pelaku usaha UMKM.
Ia menyatakan, kondisi seperti ini menjadi PR untuk semuanya. Terutama Pemerintah. Pasalnya daya beli turun, traffic ke mal juga mengalami penurunan.
“Jadi untuk pemerintah dan mal juga, supaya meyakinkan costumer datang ke dalam mal dan masuk ke toko itu nyaman. Karena pandemi orang jadi takut ke mal. Kita harap semua pihak bekerjasama dalam membangun UMKM lebih baik lagi,” tukasnya. (pay)
