Berita Bekasi Nomor Satu

DPRD Dukung Pembelajaran Tatap Muka

SIMULASI-PEMBELAJARAN-TATAP-MUKA
DITUNDA: Guru mengajar siswa kelas VI saat simulasi di SDN Karangraharja Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Selasa (15/12). PTM di Kota dan Kabupaten Bekasi yang semula direncanakan pada awal semester genap diputuskan ditunda sementara waktu. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berencana untuk mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli mendatang.

Anggota Komisin IV DPRD Kabupaten Bekasi, Ahmad Zamroni, mendukung rencana kegiatan tersebut untuk segera diterapkan oleh sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Bekasi namun dengan jumlah terbatas.

Menurut dia, anak-anak sudah mulai bosan dengan sistem pembelajaran daring (online), karena justru lebih banyak bermain handphone jika belajar dari rumah.

“Saya berpikir harus ada suatu anjuran yang dimungkinkan untuk belajar tatap muka, apalagi gugus tugas Covid-19 sudah memperbolehkan, itu akan lebih baik. Sehingga, anak-anak di rumah tidak tergantung ke handphone,” beber Ahmad.

Menurutnya, keinginan anak-anak untuk sekolah sevara tatap muka ada interkasi secara langsung dengan guru dan teman-teman-nya.

Apalagi, tingkat efektifitas belajar lewat daring tidak maksimal. Banyak sekali siswa yang kesulitan untuk menyerap pelajaran.

“Selain belajar tatap muka, anak-anak itu ada asa ingin berinterkasi satu sama lain, termasuk dengan para guru. Dan belajar secara daring melalui handphone, itu juga sepertinya kurang maksimal belajarnya,” ucap Ahmad..

Meski demikian, Ahmad meminta agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini dipersiapkan secara matang. Mulai dari sarana prasarana penunjang yang menggunakan protokol kesehatan (prokes), hingga melihat kondisi peningkatan penyebaran Covid-19.

Ia menegaskan, apabila kondisinya tidak memungkinkan karena situasi tingkat penyebaran Covid-19 masih tinggi, lebih baik ditunda dahulu.

“Kalau faktanya belum bisa dilaksanakan saran saya lebih baik ditunda saja dulu,” imbuhnya.

Untuk itu, Ahmad menyerahkan boleh tidaknya pelaksanaan pembelajaran tatap muka kepada Tim Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi.

“Tentu saja harus ada keputusan tegas dari gugus tugas, dengan tetap berkoordinasi dengan unsur Forkompinda, untuk pembelajaran tatap muka ini,” terang Ahmad.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, menyatakan sebanyak 15.328 tenaga pendidik, sudah divaksin Covid-19.

Jumlah itu sudah mendekati target vaksinasi seluruh tenaga pendidik sebanyak 18.000 di Kabupaten Bekasi.

Vaksinasi bagi tenaga pendidik, itu dalam rangka persiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin