Berita Bekasi Nomor Satu

Polisi Periksa Makanan Penyebab Puluhan Santri Keracunan

Polisi Periksa Makanan Penyebab Puluhan Santri Keracunan
Polisi Periksa Makanan Penyebab Puluhan Santri Keracunan

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polres Metro Bekasi telah memeriksa donatur dan sisa makanan yang diduga mengakibatkan puluhan santri keracunan di Yayasan As-Shofiani Ahmadi Ponpres Yatim Dhuafa dan Anak Terlantar, Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi.

Pemeriksaan tersebut bekerjsama dengan Laboratium Kesehatan Daerah (Labkesda). Menurut Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh para santri bersama Lamkesda.

“Kami sudah memeriksa makanan itu. Mengenai kandungan apa yang ada di makanan tersebut, nanti Labkesda yang akan menyimpulkan,” tuturnya kepada Radar Bekasi, belum lama ini.

Lanjut Hendra, untuk pemeriksaan terhadap saksi-saksi maupun orang yang memberikan makanan, itu sudah dilakukan oleh pihak kepolisian. “Untuk pemeriksaan para saksi dan penyuplai makanan, sudah dilakukan oleh Polsek Tambelang, dan bekerja sama dengan unit reskrim Polres Metro Bekasi,” ucapnya.

Kata Hendra, dari informasi yang berhasil dihimpun, makanan itu dibeli dari salah satu rumah makan. Lalu, diberikan ke pondok pesantren. Tidak lama setelah menyantap makanan tersebut, para santri mengalami gejala pusing dan mual. Namun tidak sampai ada korban jiwa.

“Memang masih ada sejumlah santri dan santriwati yang menjalani perawatan. Karena ada beberapa yang mengalami mual dan pusing, mungkin akibat efek dari makanan tersebut,” terang Hendra.

Sebelumnya, Kapolsek Tambelang AKP Shodirin menyampaikan, pada hari Selasa (27/4) lalu, Yayasan As-Shofiyani Ahmadi, yang dipimpin oleh Ahmad Rofiyudin, mengadakan buka bersama dengan para santri, dengan jumlah kurang lebih 70 orang. Sementara untuk makanan dan minuman, itu diperoleh dari donatur bernama Wawan.

Saat itu, Wawan mentransfer sejumlah uang kepada sebuah warteg untuk menyediakan makanan tajil dan nasi bungkus. Adapun jenis makanan itu berupa minuman es campur, lontong sayur, dan kerupuk. Selanjutnya, donatur kembali menghubungi pimpinan pondok pesantren, meminta untuk mengambil makanan di warteg yang berlokasi di Babelan.

“Jadi makanan itu dari donatur bernama Wawan, dia memesan makan dan minuman kepada salah satu warteg yang berada di Babelan,” ujarnya kepada Radar Bekasi, beberapa hari lalu.

Setelah menyantap hidangan tersebut, kata Shodirin, para santri serta pengurus yayasan, merasakan pusing dan mual-mual. Bahkan, ada yang sampai muntah. Selanjutnya, para santri dibawa ke klinik yang berada di Cabang Bungin. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin