Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pos Sepi, Pemudik Lolos

Illustrasi : Warga mendokumentasikan kendaraan travel yang ditahan petugas kepolisian karena membawa pemudik di Kantor Polres Metro Bekasi, Senin (10/5). Sebanyak 32 kendaraan travel ditahan petugas kepolisian.ARIESANT/RADAR BEKASI
TRAVEL DITAHAN : Warga mendokumentasikan kendaraan travel yang ditahan petugas kepolisian karena membawa pemudik di Kantor Polres Metro Bekasi, Senin (10/5). Sebanyak 32 kendaraan travel ditahan petugas kepolisian.ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Beragam cara dilakukan pemudik agar lolos melewati pos penyekatan dan sampai ke kampung halaman nya. Seperti yang dilakukan supir travel gelap ini. Mereka memantau setiap pos penyekatan di kabupaten Bekasi, ketika dirasa sepi travel langsung tancap gas. Namun apesnya, sebagian dari mereka tertangkap petugas penyekatan.

“Travel yang berhasil kita amankan sampai dengan hari ini sebanyak 32 kendaraan,” ujar Kasatlantas Polres Metro Bekasi, AKBP Ojo Ruslani, kepada Radar Bekasi, Senin (10/5).

Kata Ojo, kendaran yang berhasil diamankan itu dari beberapa pos penyekatan, seperti di Kedungwaringin, dan Cibeet. Akan tetapi, pos penyekatan Kedungwaringin paling banyak mengamankan travel gelap tersebut. Menurutnya, dari 32 travel gelap yang berhasil diamankan, rata-rata berasal dari luar daerah.

“Travel ini ada yang dari luar daerah. Dan ada juga yang berplat B, DKI Jakarta. Mereka ini mengangkut penumpang seperti tidak ada larangan mudik,” tuturnya.

Penumpang mudik tersebut, berasal dari berbagai daerah. Dirinyaa memastikan, travel ini mengambil penumpang dari Tanggerang, Depok, dan Bekasi. Dengan tujuan ke Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Ojo membeberkan, modus sopir travel gelap ini rata-rata menunggu situasi di pos penyekatan lengah. Dalam hal ini, mereka (sopir travel) terlebih dulu melihat kondisi di pos penyekatan sebelum melintas. Untuk kendaraan yang berhasil diamankan langsung dibawa ke Polres Metro Bekasi. Sementara, untuk penumpang dan sopirnya, dipersilahkan kembali ke tempat masing-masing.

“Jadi sopirnya ini membawa kendaraannya ke Polres. Kemudian, kita berikan tilang dan nanti pelaksanaan sidangnya dua Minggu setelah lebaran. Pasal yang dikenakan 308, undang-undang lalulintas,” jelasnya.

Menurutnya, akan masih banyak travel gelap yang membawa pemudik. Ojo menegaskan, akan mempertebal penjagaan di pos penyekatan Kedungwaringin. Sebenarnya, kalau melihat jumlah personil yang dilibatkan sudah cukup. Hanya saja, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor itu sangat luar biasa, sampai pagi.

“Ya penjagaan kita pertebal khusus di pos penyekatan Kedungwaringin. Saya yakin pemudik yang menggunakan sepeda motor pasti masih ada. Kita tetap memutar balik sesuai intruksi pemerintah, bahwa dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, tahun ini dilarang mudik,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan, untuk mengantisipasi agar tidak ada lagi pemudik yang menjebol pos penyekatan, pihaknya akan merubah pola. Dimana, yang sebelumnya menunggu, sekarang menjemput. “Jadi ketika mereka (pemudik) sudah berkumpul, kita akan mengupayahkan mengurai. Itu yang pertama,” ucapnya.

Eka juga memastikan akan menambah personil di pos penyekatan Kedungwaringin. Dalam hal ini, dirinya menegaskan, akan mengerahkan personil Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membantu pihak kepolisian.

“Itu akan kita tambah juga, Pemerintah Daerah (Pemda) akan terus membantu. Dalam hal ini pihak kepolisian untuk menambah personil. Kita akan mengerahkan Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub),” katanya.

Pihaknya juga akan mengganti barrier yang sebelumnya menggunakan bahan plastic menjadi beton. Tentunya, dengan begitu bisa menghambat para pemudik untuk melakukan aksi seperti sebelumnya (menjebol) pos penyekatan.”Jadi itu yang akan kita lakukan dalam rangka antisipasi, agar tidak terjadi seperti kemarin (pemudik menjebol pos penyekatan,” ungkapnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin