Berita Bekasi Nomor Satu

Guru Belum Divaksin Dilarang Mengajar

ILUSTRASI: Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 di Grand Metropolitan Bekasi, belum lama ini. Guru SMA/SMK/SLB di wilayah Bekasi yang belum divaksin Covid-19 dilarang mengajar saat PTM pada Juli 2021 mendatang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 di Grand Metropolitan Bekasi, belum lama ini. Guru SMA/SMK/SLB di wilayah Bekasi yang belum divaksin Covid-19 dilarang mengajar saat PTM pada Juli 2021 mendatang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guru SMA/SMK/SLB di wilayah Bekasi yang belum divaksin Covid-19 dilarang mengajar saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 mendatang.

Berdasarkan data pada aplikasi penerimaan vaksin Covid-19 dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, vaksinasi tahap pertama bagi guru dan tenaga kependidikan secara persentase mencapai 60 persen. Sedangkan vaksinasi tahap kedua masih diangka 25 persen.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono mengatakan, tak ada sanksi khusus bagi guru yang belum mengisi laporan penerimaan vaksin Covid-19 pada aplikasi tersebut. Namun demikian, pihaknya terus memberikan imbauan.

“Tidak ada sanksi, cuma yang namanya manusia kadang suka harus diingatkan terus. Jadi saya menghimbau kepada kepala sekolah dan pengawas untuk sedianya mengisi aplikasi vaksin yang diberikan oleh Disdik provinsi,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (17/5).

Vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu syarat guru untuk dapat mengajar saat PTM. Jika belum divaksin, mereka dilarang mengajar tatap muka karena berisiko penyebaran virus.

“Jika guru tersebut belum divaksin, maka tidak boleh mengajar,” ucapnya.
Penting bagi guru untuk divaksin Covid-19. Oleh karena itu, Asep berharap para guru tidak menyia-nyiakan program vaksinasi gratis dari pemerintah tersebut.

“Program pemerintah untuk vaksin itu kan di tahap pertama sampai akhir Mei, terus yang tahap kedua sampai akhir Juni. Nah ini yang harus diingat, jangan sampai vaksinnya habis terus guru baru sadar bahwa vaksin itu penting. Karena guru yang belum di vaksin mereka tidak diizinkan untuk mengajar nantinya,” tukasnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan persediaan vaksin cukup banyak pada Mei dan Juni 2021. “Alhamdulillah jumlah vaksin yang masuk lumayan banyak,” kata Budi dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (17/5).

Menurutnya, ini waktu yang tepat untuk kembali melakukan vaksinasi secara masif setelah pada akhir April lalu jumlah vaksin dikurangi.

“Ini saatnya menggenjot kembali vaksinasi,” imbuh Budi. Pria yang akrab disapa BGS itu mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan vaksinasi bagi lansia. “Banyak yang masuk rumah sakit dan banyak wafat adalah orang tua kita,” paparnya. (dew/oke)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin