Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Awas, Positif Covid-19 Naik Lagi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Kota Bekasi diminta untuk tetap patuh terhadap Protokol Kesehatan (Prokes). Pasalnya, 11 hari pasca hari raya Idulfitri kasus Covid-19 kembali naik, padahal sebelumnya sempat turun. Kondisi ini juga berdampak pada turunnya jumlah wilayah Rukun Tetangga (RT) yang berstatus zona hijau menjadi kuning.

Total terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kota Bekasi sejak awal pandemi sebanyak 43.428 kasus, penyebaran sempat mengalami kenaikan tajam beberapa kali pasca libur panjang. Memasuki tahun 2020, jumlah temuan kasus sampai dengan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit (RS) telah menunjukkan penurunan.

Pekan ini grafik kembali memperlihatkan peningkatan, catatan angka kasus aktif oleh Satgas Covid-19 naik 0,11 persen. Fakta ini membawa turut terjun tingkat kesembuhan dibandingkan pekan sebelumnya, penurunan tingkat kesembuhan tercatat 0,10 persen. Sedangkan BOR dan angka positifity rate menunjukkan kenaikan diangka 20,2 persen dan 19,68 persen.

“Ya naik, tren Lebaran itu naik, 10 hari lebaran ini ada kenaikan 2,12 persen,” kata Ketua Satgas Covid-19 Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (24/5).

Peta resiko penyebaran Covid-19 juga ikut berubah, lingkungan RT berstatus zona kuning terus menunjukkan penurunan pada beberapa pekan sebelumnya. Pekan ini, lingkungan RT berstatus zona kuning meningkat menjadi 2,12 persen, total ada 150 RT yang berstatus zona kuning, data terbaru membuat lingkungan RT berstatus zona hijau berkurang.

Rahmat meminta kepada Satgas untuk mencatat riwayat perjalanan maupun kontak erat temuan kasus baru pasca lebaran. Sementara ini kesimpulan penyebab kenaikan kasus akibat pergerakan warga dari satu wilayah ke wilayah lain selama libur lebaran.

“Faktornya pasti mutasi orang, atau ada transmisi pembawa (virus) makanya besar kemungkinan di era lebaran ini adalah fase keluar kota, pulang kampung, tapi kita tidak menjudge itu pulang kampung,” tambahnya.

Pekan ini, pihaknya tengah menaruh perhatian pada tujuh wilayah kelurahan dengan kasus tertinggi, diantaranya adalah Kelurahan Arenjaya, Jatirahayu, Pejuang, Jatirangga, Mustikasari, Perwira, dan Pekayonjaya. Total sebanyak 3.088 sampel acak diambil di 16 titik pemeriksaan sampai 22 Mei kemarin, hasilnya didapati 61 sampel reaktif tes antigen, tujuh diantaranya positif setelah dilakukan swab.

“Dari tiga ribu itu kota tindak lanjut ada 61 orang antigen reaktif. Tetapi setelah dilanjutkan dengan PCR (swab) ada sekitar tujuh orang yang positif, dan sekarang itu posisinya sudah dilakukan isolasi di Rumah Sakit Bekasi Utara (RS darurat), itu posisinya untuk pemudik ya,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Syukrawati.

Pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan temuan kasus berikutnya pasca lebaran, Dezy juga menghimbau kepada masyarakat untuk patuh terhadap kebijakan pemerintah guna menahan laju penyebaran Covid-19. Akibat temuan kasus pasca lebaran, cluster keluarga juga disebut menunjukkan peningkatan.

“Sekarang di posisi terakhir ini jadi kasus aktif kita itu naik ya, kasus aktif kita kan Minggu lalu 0,5, sekarang 0,6. Walaupun (naik) 0,1, itu jumlahnya lumayan berarti peningkatannya ya,” tambahnya.

Di hari yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melaporkan peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Barat. Peta zona resiko penyebaran Covid-19 di Jawa Barat disebut kembali muncul satu wilayau berstatus zona merah, yakni Kota Cirebon.

Wilayah berstatus zona merah selanjutnya akan menjadi perhatian pemerintah provinsi selama beberapa waktu mendatang. Kenaikan kasus meski tidak signifikan ikut mendongkrak naik BOR RS di Jawa Barat.

“Kemudian Rumah Sakit kita juga ada kenaikan walaupun seminggu ini tidak signifikan, hanya 1 persen. (BOR) Kita sempat menyentuh angka 29 persen, sekarang di 30 (persen), artinya pola yang sama dengan awal tahun ini sedang kita waspadai,” ungkapnya.

Menurutnya, evaluasi kegiatan selama lebaran, terutama penyekatan kepada pemudik berjalan baik, walaupun ada sejumlah titik yang sempat menjadi perhatian publik selama penyekatan. Ia mengklaim jumlah pemudik yang disekat atau diputar balik jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah pemudik yang lolos dan menjadi perhatian publik.Sedangkan masuknya Kota Cirebon sebagai salah satu wilayah zona merah diduga lantaran wilayah ini menjadi lintasan pemudik dan destinasi wisata.

Sementara itu secara nasional, kasus baru Covid-19 harian pada Senin (24/5) bertambah 5.907 kasus. Kini total sudah 1.781.127 orang terinfeksi Covid-19. Jumlah kasus harian itu bertambah dibanding kemarin, Minggu (23/5) yakni 5.280 kasus.

Lalu pada Sabtu (22/5) kasus Covid-19 bertambah 5.296 kasus. Dan pada Jumat (21/5) kasus Covid-19 bertambah 5.746 kasus. Tercatat ada 65.469 spesimen yang diperiksa. Dan ada 54.406 orang yang diperiksa dalam sehari.

Pemeriksaan berpengaruh pada angka positivity harian. Angka positivity rate yaitu jumlah positif kumulatif dibagi jumlah orang yang dites lalu dikali 100. Angka positivity rate orang juga naik yakni 10,86 persen dibanding kemarin, Minggu (23/5) yakni 8,01 persen. Sedangkan kasus aktif juga naik sebanyak 546 orang.

Sebaran positif harian tertinggi terjadi di Jawa Barat yakni 1.420 kasus. Jawa Tengah 905 kasus. DKI Jakarta 819 kasus. Riau 665 kasus. Kepulauan Riau 247 kasus.Pasien sembuh harian bertambah 5.234 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di Jawa Barat sebanyak 1.450 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 1.638.279 orang.

Kasus kematian harian bertambah 127 jiwa. Paling banyak kasus kematian harian terjadi di Riau sebanyak 24 jiwa. Total kini sudah 49.455 orang meninggal dunia akibat Covid-19.(sur/jpg)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin