Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Harus Antri, Cari dari Pagi Baru Dapat Siang

ISI ULANG OKSIGEN: Pekerja mengisi ulang oksigen di Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Kamis (1/7). Tingginya kasus terkonfirmasi covid-19 membuat kebutuhan oksigen meningkat. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tingginya kasus covid-19 di Kabupaten Bekasi saat ini menyebabkan kelangkaan tabung oksigen. Sejumlah warga harus mengantri untuk mendapatkannya, bahkan banyak tempat pengisian harus kehabisan.

Kelangkaan oksigen medis terjadi di Kabupaten Bekasi sejak Minggu (27/6) lalu, setelah kasus Covid-19 mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Hal itu membuat masyarakat yang anggota keluarganya ada yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, kesulitan mendapatkan oksigen

Pantauan Radar Bekasi di tempat pengisian gas oxygen medis di Jalan Sultan Hasanudin, Tambun Selatan. Sejumlah orang harus mengantri untuk mendapatkan gas oxygen medis, setelah sebelumnya harus menunggu beberapa jam di lokasi.
Sulitnya mendapatkan gas oksigen medis dirasakan Warga Cikarang Barat, Rahmat. “Ya susah nyarinya, pada kosong. Kalau dapat ya harus nunggu di tempat penjualnya,” ujarnya saat ditemui di tempat isi ulang gas oxygen medis, di Tambun Selatan, Kamis (1/7).

Kata dia, karena kelangkaan ini dia harus mengisi dua hingga tiga tabung, agar bisa menjadi stok di rumahnya. Hal itu mengingat, orang rumahnya sedang ada yang reaktif, sehingga tidak dibawa ke rumah sakit. Menurutnya, membeli gas oksigen medis sudah dari satu Minggu yang lalu.

Senada, disampaikan warga asal Tambun Selatan, Acas Wijaya. Menurutnya, harus keliling ke beberapa tempat untuk mendapatkan gas oxygen medis. Tabung ini, dirinya mengaku, untuk kesehatan orang-orang yang sesak nafas, saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Saya sudah muter-muter ke banyak tempat dari pagi, baru dapat siang disini. Ini untuk orang yang sedang isolasi mandiri di rumah,” ucapnya

Ditempat yang sama, pedagang gas oxygen medis, Ferry Yusuf Saputra (20) menuturkan, keramaian pembeli sudah terjadi Minggu (27/6) lalu. Menurutnya, setelah adanya peningkatan pembeli, stok tabung gas di tempatnya sering mengalami kekosongan, karena gas oxygen medis cepat habis.

“Kalau sebelumnya bisa 10 hari, kalau dapat 30 tabung besar. Untuk sekarang, hanya beberapa jam sudah habis,” ungkapnya.

Dirinya menyampaikan, kondisi gas oxygen di tempat tergantung pengiriman dari pabrik. Sekarang, pengiriman dikurangi, dari yang sebelumnya 30 tabung gas besar, sekarang hanya dapat 10 hingga 15. Alasan penurunan itu, karena buat pengiriman ke rumah sakit.

Dalam satu tabung gas oxygen besar, dirinya menjelaskan, bisa mengisi sepuluh tabung kecil ukuran kecil, ukuran satu meter per kubik. Karena kelangkaan ini, dirinya mengaku, harga isi gas oxygen medis mengalami kenaikan.

“Satu tabung yang gede bisa mengisi 10 tabung yang kecil. Dulu harganya Rp 20 ribu. Sekarang Rp 25 ribu,” tuturnya.

Untuk keuntungannya sendiri, pria asal Kuningan ini mengungkapkan, bisa dihitung setiap tabungnya. Dirinya mencontohkan, setiap tabung gas besar, yang bisa mengisi tabung gas kecil, mendapat keuntungan Rp 50 ribu. Sehingga, besarnya keuntungan tergantung pengiriman gas yang diterimanya.

“Satu tabung besar bisa kisaran Rp 50 ribu. Kalau pembeli sehari susah dihitung, pokoknya banyak,” ungkapnya. (*)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin