Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Kesulitan Beli Obat

BELI OBAT: Seorang warga sedang membeli obat di salah satu apotik, di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/7). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Kabupaten Bekasi, merasa kesulitan untuk membeli obat-obatan anti virus maupun antibiotik. Padahal, dalam kondisi seperti sekarang, obat-obatan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga, terutama yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Seperti diungkapkan warga asal Tambun Selatan, Sarudin, dalam beberapa hari belakangan ini, saat akan membeli obat-obatan anti virus maupun antibiotik, namun setiap apotik yang ia datangi, alasa-nya stok obat kosong.

Alasan Sarudin mencari obat tersebut, untuk kebutuhan keluarganya. Menurutnya, hal itu disebabkan karena memang tingkat paparan Covid-19 sedang mengalami lonjakan. “Susah bangat mau beli obat-obatan, setiap apotik saya saya datangi kosong,” turunya kepada Radar Bekasi, Rabu (7/7).

Ia berharap, harus ada tindakan dari pemerintah maupun kepolisian, agar stok obat-obatan tersebut kembali ada di pasaran. Hal itu mengingat, saat ini warga sangat membutuhkan. “Dalam kondisi seperti ini, harus ada tindakan dari pemerintah atau yang berwenang, agar stok obat-obatan kembali ada,” saran-nya.

Sementara itu, apoteker pendamping apotik K24, di Cikarang Utara, Faizah Karimah mengungkapkan, satu bulan belakangan ini memang banyak warga yang mencari obat-obatan anti virus maupun antibiotik, termasuk vitamin, untuk menjaga daya tahan tubuh. Dalam sehari, kata dia, bisa ada puluhan orang yang mencarinya.

“Banyak bangat warga yang mencari obatan-obatan, dalam satu hari ada dua shift, setiap shift lebih dari 20 orang yang mencari,” ucap Faziah.

Dijelaskan Faizah, untuk stok obat, sudah kosong dari tiga minggu hingga satu bulan belakangan ini. Mengingat, adanya kenaikan permintaan pasien. Dia menduga, ini karena adanya kepanikan dari masyarakat. Sebab, banyak warga yang tidak bergejala, namun tetap membeli obat-obatan.

Obat yang paling banyak dicari, stoknya kosong, seperti Favipiravir, Remdesivir, Ivermectin, Intravenous Immunoglobulin, dan beberapa yang lain-nya.

“Pokoknya obat-obat untuk menjaga daya tahan tubuh, sudah mulai kehabisan stok dari satu bulan belakangan. Stok kekosongan karena kepanikan masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan, untuk stok obat-obatan yang di luar daya tahan tubuh, tambah Faizah, masih banyak. Karena memang tidak dicari oleh warga, walaupun sebelumnya obat tersebut paling sering dibeli.

“Biasanya, yang banyak dicari warga, adalah obat sakit gigi dan pusing. Sekarang penjualan-nya menurun, karena memang tidak terlalu dibutuhkan. Kalau itu stoknya banyak,” terang Faizah.

Sayangnya, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan, belum bisa dimintai tanggapan perihal kekosongan obat-obatan di apotik. Hal itu untuk mengantisipasi adanya penimbunan. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin