Berita Bekasi Nomor Satu

Ushtuchri Diminta Keluar dari Fraksi PDIP

ILUSTRASI : Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi, Alit Jamaluddin (dua dari kiri). Dia meminta Anggota DPRD Kota Bekasi Ahmad Ushtuchri keluar dari fraksi PDIP. ISTIMEWA/RADAR BEKASI
ILUSTRASI : Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi, Alit Jamaluddin (dua dari kiri). Dia meminta Anggota DPRD Kota Bekasi Ahmad Ushtuchri keluar dari fraksi PDIP. ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anggota DPRD Kota Bekasi Ahmad Ushtuchri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), diminta keluar dari fraksi  PDI Perjuangan. Alasannya, PKB tak merasakan merasakan maslahatnya bergabung dengan fraksi partai berlambang banteng tersebut.

Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi, Alit Jamaluddin menilai, komunikasi DPC PKB Kota Bekasi dan PDIP belum terjalin dengan baik,”Intinya, sampai hari ini kami DPC dan PDIP tidak terjalin komunikasi yang baik. Selain itu belum terasa mendapatkan maslahat selama dewan kita yang satu itu gabung fraksi PDIP,” kata Alit kepada Radar Bekasi, Kamis (5/8).

Menurutnya,  fungsi anggota dewan sebagai representasi dari partai sampai saat ini tak ada manfaatnya, dan maslahat yang positif bagi perjuangan PKB di Kota Bekasi ini. Menurutnya, Ustuchri  terkekang berada di fraksi PDIP sehingga tak bisa memberikan manfaat yang positif untuk keberlangsungan organisasi partai.

“Sejak kepengurusan PKB yang baru, terasa sekali kalau dewan sebagai panjang tangan partai itu sama sekali tak ada kontribusinya apa-apa kepada partai. Oleh sebab itu, kami berfikir mungkin karena kekangan dari fraksi PDIP yang membuat hal tersebut, sehingga kami meminta dewan kita keluar dan gabung dengan fraksi lainnya,” tegasnya.

Kalaupun dari keputusan ini tak diindahkan oleh yang bersangkutan, diakui Alit, pihaknya memastikan menjadi pertimbangkan partai untuk dapat melakukan proses PAW kepada wakil rakyatnya tersebut. Namun, keputusan itu nantinya menjadi kewenangan DPW dan DPP partai yang tentu berdasarkan laporan evaluasi dari DPC PKB Kota Bekasi mengenai ketidakpatuhan atas perintah partai.

“Ya untuk apa dipertahankan kalau perintah partai saja tidak dilakukan, maka kita evaluasi perannya selama duduk sebagai dewan dan hasilnya kita akan laporkan ke DPW dan DPP untuk memberi keputusan terhadapnya,” ujar Alit.

Adapun fraksi mana yang akan jadi pijakan dewannya itu. Alit menyebut, sampai saat ini pihaknya belum bisa memberikan jawaban apapun, karena hal ini juga belum diputuskan partainya dalam rapat pleno. Tapi yang jelas pertimbangan pertama, faktor politis dengan partai yang punya kedekatan politik, maupun chemistry dengan partainya sesuai ideologi partai islam dan nasionalis (berkebangsaan).

“Yang jelas fraksi mananya kita belum dapat sampaikan, yang penting punya kecocokan dengan ideologi partai kami, dan mempunyai chemistry. Terakhir, pastinya dapat maslahat yang positif bagi partai kami,” pungkasnya.

Sementara itu, saat di konfirmasi untuk bisa meminta tanggapannya atas keputusan dari partainya anggota DPRD Kota Bekasi PKB, Ahmad Ushtuchri enggan memberikan jawaban apapun mengenai hal tersebut saat dihubungi via telepon oleh awak media, dan terkesan menghindarinya.

Sekretaris fraksi PDIP Kota Bekasi, Heri Purnomo mengaku enggan menanggapi persoalan terkait keinginan pengurus DPC PKB yang meminta anggota dewannya untuk keluar dari fraksinya. Begitu juga, mengenai alasan yang disebut partainya tidak menjalin komunikasi dengan baik oleh pengurus DPC PKB selama ini.

“Nggak ada komentar dapur orang lain. Dan kalau soal alasan komunikasi tidak terjalin baik, itu menurut mereka mungkin. Kita baik-baik saja sama dewannya, komunikasi juga baik,” tandasnya.(mhf)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin