Berita Bekasi Nomor Satu

Alami Sesak Nafas, Pingsan Usai Divaksin

JATUH PINGSAN: Seorang wanita bernama Desi Ratnasari (21), pingsan saat menjalani proses observasi usai disuntik vaksin di Gerai Vaksinasi Massal yang berlokasi di halaman pusat perbelanjaan Lottemart Jalan Raya Gatot Subroto Cikarang Kota Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Minggu (8/8). PRA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG UTARA – Seorang wanita bernama Desi Ratnasari (21), pingsan saat menjalani proses observasi usai disuntik vaksin di Gerai Vaksinasi Massal yang berlokasi di halaman pusat perbelanjaan Lottemart Jalan Raya Gatot Subroto Cikarang Kota Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Minggu (8/8).

Desi yang datang bersama suaminya tiba-tiba tak sadarkan diri dan jatuh dari tempat duduknya saat berada di ruang observasi. Menurut Jamal (25) suami dari wanita tersebut, sebelum disuntik vaksin, Desi terlebih dahulu sarapan pagi. Namun karena kondisi tubuhnya lemah dan mengalami sesak nafas, sehingga pingsan saat menunggu di ruang observasi.

“Sudah sarapan sih, tapi tidak tau tiba-tiba pingsan” ujarnya usai melakukan vaksin.

Petugas medis langsung melakukan penanganan terhadap wanita tersebut, dengan memberikan bantuan oksigen guna membantu pernafasan serta memeriksakan kondisi tensi darahnya.

“Atas kejadian itu, kami langsung melakukan penanganan pertama dengan memberikan alat bantu pernafasan. Alhamdulillah sudah siuman,” tutur petugas medis, Andi yang melakukan penanganan.

Diakui Andi, kondisi Desi memang memiliki tensi darah yang rendah usai dilakukan suntik vaksin. Saat proses screening, kondisinya baik-baik saja.

“Saat proses screening, kondisinya bagus dan ketika dilakukan pemeriksaan darah tensinya rendah, tapi kondisinya sudah membaik,” terang Andi.

Setelah diberikan penanganan, kondisi Desi mulai membaik. Guna pemeriksaan kondisi lanjutan, wanita berusia 21 tahun tersebut, dilakukan penangan intensif di sebuah mobil ambulans yang telah disediakan tim medis di lokasi vaksinasi, sebelum diperbolehkan pulang.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi membuat sertifikat protokol kesehatan (prokes) bagi pengusaha rumah makan, sehingga bisa kembali membuka usahanya di tengah pandemi Covid-19.

Dirinya mengatakan, ada permintaan dari pelaku usaha makanan, seperti pedagang bakso, mie ayam dan sebagainya agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang diterapkan beberapa kali tidak dilanjutkan karena sangat memberatkan mereka.

“Untuk kebijakan apakah PPKM diperpanjang, masih dalam pembahasan, tetapi memang harus ada terobosan dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan Asosiasi Pedagang Makanan dan Minuman, untuk menerapkan usaha yang sesuai prokes,” saran Teten usai menghadiri vaksinasi bagi pelaku UMKM yang diinisiasi Paguyuban Mie Ayam dan Bakso (Papmiso) Indonesia, di Cikarang.

Bisa saja, ada sertifikat yang diberikan oleh Pemda bagi pedagang makanan dan minuman yang menerapkan prokes ketat, sehingga mereka bisa membuka usahanya dan kembali berjualan.

Untuk bantuan bagi pelaku UMKM, Teten menyebut, sampai akhir tahun ini, seperti bansos, pinjaman murah terus diberikan agar membantu mereka yang usahanya bangkrut, dan masih bertahan di tengah pandemi.

“Sementara untuk vaksinasi, diakuinya sangat penting, dan terus mendorong adanya kerjasama antara Asosiasi, Pemda, TNI dan Polri, agar bisa melakukan vaksin bagi pelaku UMKM,” harap Tetan. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin