Berita Bekasi Nomor Satu

Terlibat Bentrokan, Delapan Anggota Gangster Diamankan

PERLIHATKAN BB: Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Henda Gunawan (tengah) bersama jajarannya, memperlihatkan barang bukti (bb) senjata tajam saat ungkap kasus di Polres Metro Bekasi, Senin (23/8). ARIESANT/RADAR BEKASI
PERLIHATKAN BB: Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Henda Gunawan (tengah) bersama jajarannya, memperlihatkan barang bukti (bb) senjata tajam saat ungkap kasus di Polres Metro Bekasi, Senin (23/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Delapan orang anggota gangster yang terlibat dalam tawuran, pada Minggu (22/8) dini hari, berhasil ditangkap pihak kepolisian dari Polres Metro Bekasi. Akibat kejadian tersebut, satu orang anggota gangster yang terlibat keributan diketahui meninggal dunia setelah ditangkap warga.

“Dari kelompok gangter yang melakukan konvoi, kami amankan delapan orang dan lima orang terbukti membawa senjata tajam (sajam),” ucap Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan, saat dimintai keterangan, Senin (23/8).

Hendra menjelaskan, kasus tawuran ini berawal saat ada sekelompok pengendara sepeda motor bergabung di Pasir Gombong. Mereka ada yang berasal dari Tambun Selatan, Cibitung, dan Cikarang Utara. Kemudian, mereka menyesir Jalan Pantura sampai Kedung Waringin dan berbalik arah kembali.

“Saat itu, mereka (gangster,Red) janjian untuk berkumpul melalui media sosial (medsos). Dan ini sedang kami dalami, dan menelusuri medsos-medsos yang mengarah pada kegiatan-kegiatan tersebut. Jumlahnya diperkirakan 20 kendaraan bermotor,” kata Hendra.

Lanjutnya, kelompok pengendara sepeda motor ini sempat bentrok dengan warga saat diperjalanan. Pertama, di Karang Asem, Kedung Waringin. Lalu bentrok lagi dengan warga, di Rengas Bandung, Kedung Waringin, dan yang terakhir di Al-Barkah, Cikarang Utara.

“Mereka ini hanya iseng saja. Sasarannya, ketika melihat ada orang yang kumpul, nongkrong, langsung dibabat. Dan kebanyakan dari mereka itu masih remaja, ada yang masih SMP dan SMA kelas 2 dan 3. Bahkan ada juga yang baru lulus sekolah. Usianya sekitar 16 sampai 20 tahun,” terang Hendra.

Dia menegaskan, kelompok-kelompok ini masih terus dikembangkan, baik secara fisik di lapangan maupun teknologi. “Ini yang kami proses dan kembangkan lagi, termasuk eksekutor-eksekutor yang melakukan penganiayaan di tiga tempat tersebut,” ujarnya.

Sementara, untuk yang meninggal dunia, Hendra belum bisa memastikan, apakah sebagai tersangka atau korban. “Ini masih kami dalami lagi. Siapa yang menjadi tersangka maupun korban. Yang ditahan itu karena kedapatan membawa sajam,” tegasnya.

Sebelumnya, puluhan remaja yang diduga sebagai gangster mengobrak-abrik sejumlah titik di Kabupaten Bekasi, Minggu (22/8) dini hari. Dengan mengendarai sepeda motor, para gangster yang jumlah diperkirakan sekitar 60 sampai 80 orang ini, melakukan pennyisiran sepanjang Jalan Pantura, dari arah Tambun Selatan sampai wilayah Kedungwaringin.

Dari informasi yang Radar Bekasi peroleh, puluhan gangster ini beraksi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, mereka melintas sambil menantang warga yang masih berada atau nongkrong di pinggir jalan, dengan membawa sejumlah sajam berupa celurit, badik, pedang, dan lain-lain.

Dari rekaman video amatir yang beredar, puluhan gangster ini sempat bentrok dengan warga di Jalan Raya Rengas Bandung, Desa Karang Sambung, Kecamatan Kedungwaringin. Saat itu, warga yang sedang berkumpul di lokasi, meneriaki mereka. Pasalnya, gangster ini melintas sambil teriak, dan mengacungkan sajam.

“Mereka (gangster) ini mutar-mutar. Kemduian para anak muda meneriakin,” beber tukang ojek yang mangkal disekitar lokasi kejadian, Karim. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin